Bahkan orang awam yang berbisnis contohnya; binis rumahan penyedia makanan, reseller pakaian, dan lain sebagainya. Karena ada peluang dari teknologi menggoncang bisnis-bisnis yang telah mapan dan di organisir secara layak.
Ada peranan intelektual yang terjadi di era tekonologi internet saat ini, di mana siapa yang mampu mengkombinasikan pemasaran bisnis melalui kemajuan teknologi, disitu mereka akan menjadi seorang intelektual yang mahir dalam bidangnya masing-masing dan dapat menjadi pemenang di jaman sekarang ini.
Begitu pun bidang social-politik, dimana media semakin menjalar dekat dengan individu. Semua orang dari berbagai latar belakang dapat menyalurkan gagasan baik gagasan social yang dialami individu secara langsung, maupun gagasan politik atas dasar idealisme individu, yang pandangan-pandangan politiknya dapat di publikasi secara luas di internet memungkinkan gagasan tersebut dibaca banyak orang.
Tetapi dengan kemajuan itu, bagaimanakah peran agama yang saat ini berlangsung dengan kemajuan teknologi, dimana setiap orang juga dapat menjadi pemain dalam mengkombinasikan peranan agama melalui teknologi internet?
Tentu sudah dapat ditebak, pendakwah-pendakwah agama yang popular adalah yang menguasai media saat ini dengan berbagai ide-ide konsep beragama yang mereka tawarkan.
Oleh sebab itu dalam hal keagamaan, terkadang menjadi identitas tersendiri. Siapa yang membawa dakwah itu dan siapa yang mengikutinya merupakan peran dari identitas yang sama baik secara kualitas maupun kuantitas yang di hasilkan melalui kelompok-kelompok yang tumbuh berbasis pandangan agama corak tertentu. Â
Era pergolakan intelektual berbasis teknologi khusunya media-media di internet, memang secara langsung dapat meminggirkan peran dari kepakaran yang sudah mapan sebelumnya melalui demokrasi yang difasilitasi teknologi kini, yang siapa saja dapat terlibat sebagai pemain peran intelektual public dengan berbagai latar belakang.
Tidak heran di era teknologi dari internet sekarang ini, dapat ditemukan wajah baru intelektualitas public dengan membawa suatu kebaruan serta dapat meminggirkan peranan-peranan yang mapan sebelumnya.
Akan tetapi, inilah tantangan manusia kedepan, dimana intelektulitas mereka juga diuji untuk dapat menjadi pemain atau pengikut dalam demokrasi social ini. Bahwa sesuatu yang terkandung dalam popularitas media, adakalanya meminggirkan peran-peran rasional yang pada intinya hanya memandang popularitas tidak di bidang apapun itu sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H