Nantinya jika pemerintah desa serius berkembang bersama dengan Bank Sampah Sahabat Hijau Karangrena. Pemerintah desa dapat menggerakan struktur kepengurusan warga melalui RT maupun RW serta elmen masyarakat lain untuk bersama-sama mengembangan Bank Sampah Sahabat Hijau sebagai sarana ekonomi baru masyarakat Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.
Tentu Bank Sampah Sahabat Hijau sendiri saat ini membutuhkan dukungan tidak hanya moril dan kebijakan pemerintah Desa Karangrena, tetapi juga membutuhkan suntikan modal bersama mengembangan bank sampah untuk membangun infrstrukture bank sampah supaya lebih maju sebagai kontributor ekonomi baru masyarakat karangrena pada khususnya yang profesional.
"Gagasan bila tidak digerakan akan mandeg hanya sebatas gagasan. Begitu pula potensi jika tidak didorong dan dilakukan upaya kerja nyata menyongsong potensi tersebut, pada akhirnya juga akan kosong, terus menjadi sesuatu yang tidak bernilai".
Jalannya program Bank Sampah yang didasari atas kesadaran segelntir kelompok masyarakat memang saat ini belumlah besar. Tetapi segala sesuatunya jika memang digerakan pasti akan ada yang dihasilkan termasuk sampah yang selama ini oleh warga Desa Karangrena dipandang sebelah mata.
Namun jika terus diistiqomahkan bukan tidak mungkin nantinya menjadi ladang pengahsilan baru dari dan untuk masyarakat Desa Karangrena.
Adapaun berbagai sampah limbah rumah tangga yang ditampung oleh Bank Sampah Sahabat Hijau yakni pecahan beling, plasitik, atum dan lain sebagainya termasuk minyak jelantah yang seringkali oleh ibu-ibu di desa hanya dibuang begitu saja.
Bukankah jika itu dikumpulkan dan ditabung di Bank Sampah sahabat Hijau sedikit-sedikit bisa menjadi rupiah? Untuk itu ayo nabung di bank sampah Sahabat Hijau, galakan dan bangun budaya baru dari sampah untuk menjadi nilai rupiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H