Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Isu Kudeta PD, Kegagalan AHY, dan Keprihatinan Saya, Bukan SBY!

2 Februari 2021   08:28 Diperbarui: 2 Februari 2021   08:35 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai partai politik yang saat ini sinarnya semakin tenggelam pasca berkuasa pada tahun 2004 sampai dengan 2014 yang lalu.

Partai Demokrat pasca ketua umumnya yakni Susuilo Bambang Yudhoyono menjadi seorang presiden memang terseok-seok sebagai partai politik, dimana partai demokrat sendiri dalam beberapa pemilu terkahir hanya menjadi partai papan tengah.

Popularitas partai demokrat sendiri pasca berkuasa, masih kalah populer dengan Gerindra, yang saat itu mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden selama dua periode pilpres yakni 2014 dan 2019.

Apakah dengan kondisi partai demokrat yang terseok-seok suaranya dalam beberapa pemilu terkahir, masih ada asa untuk dapat berkuasa lagi di masa yang akan datang memenangi pemilu?

Tidak dipungkiri partai demokrat sendiri, saat kadernya seperti Andi Malarangeng, Agelina Sondakh dan Nazarudin tersangkut korupsi, sebenarnya lonceng akan meredupnya partai demokrat saat itu sudah dimulai saat itu juga.

Masyarakat yang dulu menganggap partai demokrat sebagai partai pilihan sendiri meredub bersama dengan figure SBY yang sudah tidak lagi menjadi presiden, serta embel-embel kasus korupsi yang dilakukan kadernya.

Maka dari itu pertanyaannya, dengan partai demokrat sendiri yang tidak mampu konsisten di setiap pemilu pasca SBY presiden, mungkinkah itu adalah bukti bahwa marwah partai demokrat sendiri memang tidak kuat?

Mungkinkah demokrat dulu dapat berkuasa semata-mata karena figure SBY, bukan kekuatan partai yang mengakar rumput sehingga tidak mampu mempunyai pemilih tradisional yang pasti dalam setiap tahun pemilihannya?

Tentu partai demokrat bukanlah PDIP yang masih melekat sampai ke desa-desa dan mempunyi pemilu tradisonal. Begitu juga dengan PKB atau PPP misalanya, diakar rumput mereka mempunyai basis masa pemilih yang pasti dari warga NU.

Untuk itu dengan partai demokrat yang pemilih tradisionalnya sendiri cenderung tidak pasti dan partai demokrat dapat berkuasa karena figure SBY saat itu, dimana rakyat indonesia menghendaki sebuah kepemimpinan baru dari adanya pilihan presiden 2004 lalu.

SBY dapat terpilih menjadi presiden tidak lain adalah figure ex militer yang saat itu, yang masih menarik bagi masyarakat Indonesia sebagai pimpinan nasional pasca Orde Baru tumbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun