Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo-Sandi Tameng, Jokowi Tak Sejenius Itu, Hanya Sadar Nasib!

2 Januari 2021   09:22 Diperbarui: 2 Januari 2021   09:32 1970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit pendapat dalam fenomena Prabowo-Sandi masuk pemerintahan Jokowi sebagai mentri, itu merupakan kejeniusan dari presiden Jokowi.

Seperti diketahu Prabowo dan Sandiaga Uno merupakan bekas rival Jokowi di pilpres 2019 lalu. Maka dari itu banyak yang menyebut Jokowi jenius dapat meluluhkan hati rival untuk bergabung dalam pemerintahannya.

Oklah, saya akui Jokowi memang jenius, kalau tidak jenius, dia tidak akan menjadi menjadi seorang presiden dua periode di republik sebesar indonesia.

Memang jika dipikir lebih dalam, bukankah hanya orang-orang terpilih yang dapat menjadi seorang presiden? sebab tidak gampang menjadi seorang presiden?

Ditambah penduduk indonesia sendiri ratusan juta orang dan presiden hanya satu, tentu untuk dapat menjadi presiden, benar adalah orang-orang yang dipilih saja.

"Tidak lain mengapa presiden orang pilihan yakni karena dipilih oleh rakyat. Andai 2014 dan 2019 lalu rakyat pilih Prabowo Subianto untuk menjadi presiden, mungkin Jokowi tidak akan pernah menjadi presiden".

Tetapi untuk dipilih sebagai presiden memang seperti suara takdir yang sudah ditentukan, sebab meyakinkan setengah lebih persen jumlah penduduk indonesia yang memilih jokowi memang tidak dapat dikatakan merupakan Jokowi kerja sendiri.

Ada banyak faktor-faktor pendukung lain yang menjadi suksesor Jokowi menjadi presiden rebublik Indonesia yang ke tujuh, yang paling krusial adalah orang-orang yang tidak mau memilih Prabowo Subianto jadi presiden di pilpres 2014 dan 2019 yang lalu.

Saya kira itulah faktor dari menangnya Jokowi dalam dua masa pilihan presiden yang berlangsung di Indonesia sehingga dapat duduk sebagai presiden. Pada intinya Jokowi memang dipilih oleh lebih banyak rakyat indonesia.

Dalam system demokrasi sendiri, dimana pilihan pemimpin langsung dipilih rakyat, disitulah siapapun yang akan menjadi presiden, seharusnya ikut dalam pemilihan presiden. kalau tidak saya kira tidak akan menjadi presiden, sebab bukan menjadi orang pilihan untuk jadi presiden.

Pemilihan presiden memang sudah berlalu dan itu dilalui sukses oleh Jokowi dua periode. Namun dalam kontestasi politik pemerintahan tidak hanya sampai pada pemilihan presiden. Masih banyak masalah-masalah Negara yang harus dibenahi oleh presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun