Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muhammadiyah di Rendahkan Terkait Isu Tawaran Wamendikbud?

24 Desember 2020   23:08 Diperbarui: 24 Desember 2020   23:12 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Antaranews.com

Perombakan mentri Jokowi yang diumumkan tanggal (22/12) dalam wacana politik justru memunculkan cerita dan isu-isu baru dari perombakan kabinet tersebut pasca kandidat mentri dan wakilnya dilantik Presiden Jokowi (23/12 lalu) di Istana Negara.

Berbagai isu tersebut tidak lain adalah tawaran jabatan structural kabinet mentri maupun wakil mentri pemerintahan Jokowi yang berhembus menjadi polemic tersendiri, pra ditetapkan secara resmi orang-orang yang terpilih sebelumnya.

Untuk itu dengan kabar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, sebelumnya memang diisukan ditawari menduduki Wamendikbud atau Wakil Mentri Pendidiakn dan Kebudayaan.

Seperti diungkapakan Abdul Mu'ti, dirinya ditawari jabatan Wamendikbud oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Abdul Mu'ti awalnya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah. Namun keputusan itu berubah. Ia mengurungkan niat setelah mengukur kemampuan dirinya sendiri bila mengemban amanah tersebut.

Melalui akun Twitter @Abe_Mukti yang dikutip pada Rabu 23 Desember, ia membenarkan adanya tawaran jabatan tersebut. Namun, Abdul akhirnya memilih tidak mengambil posisi wakil menteri.

Disamping itu melalui akun twiternya Abdul Mu'ti merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. ia mengku bukan figur yang tepat untuk amanah tersebut.

Menanggapi isu adanya tawaran wakil mentri untuk Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Muhhamadiyah dipemerintahan Jokowi dalam perombakan kabinet beberapa waktu lalu.

Terkait dengan isu tawaran Wamendikbud kabar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Din Syamsuddin berpendapat secara pribadi menilai merendahkan organisasi Muhammadiyah.

"Penunjukan (tawaran) Abdul Mu'ti sebagai wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata," kata Din dalam keterangan tertulis dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (24/12).

Tidak hanya itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu "Din Syamsudin" juga menyebut Presiden Joko Widodo seharusnya memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan, sehingga memiliki kebijaksanaan untuk menempatkan seseorang dan sebuah organisasi dengan tepat.

Muhammadiyah sendiri memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar. Karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah, dalam suatu sikap proporsional.

Oleh sebab itu dengan adanya penolakan menjadi wamendikbud Abdul Mu'ti, Din Syamsudin menilai penolakan Mu'ti terhadap tawaran jabatan untuk mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim merupakan sikap yang tepat.

Din Syamsudin juga berpendapat keputusan tersebut mencerminkan sikap anggota Muhammadiyah sejati, yakni tak gila jabatan, menolak jabatan yang tidak sesuai dengan kapasitas, dan jabatan yang merendahkan marwah organisasi .

Untuk itu dengan apa yang dinilai oleh Din Syamsudin dengan adanya narasi "merendahkan" atas ditawarinya Abdul Mu'ti menjadi wamendikbud, yang berlatar belakang ormas Muhammadiyah. Mungkinkah benar apa yang diucapkan oleh Din Samyudin "bernada merendahkan"?

Memang melalui akun Twitter @Abe_Mukti yang dikutip pada Rabu 23 Desember, ia membenarkan adanya tawaran jabatan tersebut. Namun, Abdul akhirnya memilih tidak mengambil posisi wakil menteri.

Disamping itu melalui akun twiternya Abdul Mu'ti merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. ia mengku bukan figur yang tepat untuk amanah tersebut.

Untuk itu menyoal narasi merendahkan Muhammadiyah untuk menduduki Jabatan Wakil mentri Kemedibud yang diucapkan oleh Din Syamsudin, mungkinkah ucapan itu tepat dilontarkan oleh tokoh nasional sekaliber Din Syamsudin?

Saya kira ucapan Din Syamsudin bila ditafsir secara mentah tidaklah tepat kata "merendahkan" Muhammadiyah. 

Tentang tawaran tersebut kepada Abdul Mu'ti sebagai wamendibut jika memang benar adanya pasti salah satunya karena kompetesi yang mungkin mempuni secara pengalaman dan pribadi Abdul Mu'ti.

Seperti diketahui  organisasi Muhammadiyah merupakan organisasi besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata mengutip kata Din Syamsudin.

Maka dari itu dalam structural pemerintahan sendiri hemat saya, jika memang sebelumnya Abdul Mu'ti ditawari menjadi wamendikub tidak lebih karena dirinya merupakan orang-orang terpilih yang mungkin sudah berkompeten dibidangnya.

Jadi pendapat saya dengan tawaran wakil mentri pendidikan dan Kebudayaan untuk Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti sama sekali tidak ada nada meredahkan seperti yang mungkin menjadi singgung oleh Din Syamsudin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun