Maka dari itu dengan gratisnya covid-19, mungkinkah juga untuk menyelamatkan nama Jokowi, dimana jika tidak geratis banyak masyarakat yang mengolok-oloknya?
Namun jika memang kas Negara cukup untuk menggratiskan vaksin memang sah-sah saja. Tentu yang harus diperhatikan pemerintah, bawasannya bantuan social covid juga harus direm dari saat ini, supaya penggeratisan vaksin tidak terlalu menguras kas Negara.
Bukan apa, saat kas Negara habis, kemudian hutang lagi, bukankah itu nantinya akan menjadi beban rakyat juga pada akhirnya?
Tetapi jika memang Negara sendiri merasa mampu untuk menggratiskan seperti apa yang diucapkan oleh presiden Jokowi terkait dengan kalkulasi anggaran Negara yang ada.
Saya sebagai warga Negara bersyukur, tidak terbebani biaya vaksin covid-19 atau corona ditengah ekonomi yang sulit ini.
Terkait dengan vaksin gratis, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan kementerian/lembaga, pemda untuk prioritaskan program vaksinasi tahun anggaran 2021.
Selain itu, Presiden Jokowi pun menyatakan telah memberikan instruksi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memprioritaskan dan merealokasi anggaran lain terkait ketersediaan vaksin gratis.
Sebelumnya, awal bulan ini Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menerbitkan keputusan yang menetapkan jenis vaksin Covid-19 bakal digunakan di Indonesia.
Pada Kepmenkes HK.01.07/ Menkes/9860/2020 yang diteken 3 Desember lalu ditegaskan, ada dua skema vaksinasi Covid-19, di mana yang gratis dikelola Kemenkes sementara yang mandiri alias berbayar dikelola Kementerian BUMN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H