Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lawan Nikita, Kubu "Rizieq" Maju Mentok, Mundur Ancur!

16 November 2020   19:20 Diperbarui: 16 November 2020   19:50 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu kubu Rizieq Shihab maju jelas "mentok", ditambah upaya maju tersebut dengan masa, jelas mencoreng kubu Rizieq Shihab di depan public.

Maju melalui jalur polisi juga sama, rasanya tidak etis, ditambah antara kedua kubu sama-sama melakukan penghinaan.

Ditambah Nikita Mirzani adalah public figure yakni seorang artis, tambah ada masalah yang menyangkut dirinya tambah ia naik popularitasnya.

Menurut saya melawan Nikita Mirzani bagi kubu Rizieq Shihab menang tidak akan disanjung, kalah pun tidak akan terhina.

Oleh karena itu seharusnya kubu Rizieq Shihab mundur saja, jangan provokasi lagi. Sebab dimata public kubu Rizieq Shihab maju akan tetep salah dimata public, seorang Nikita Mirzani dilawan janda, perempuan single lagi.

Saya kira jika kubu rizeq mundur dan tidak memperuncing masalah pereteruannya dengan Nikita Mirzani adalah hal yang patut dan sewajarnya begitu.

Tetapi dihadapan netizen tetap saja akan hancur sebagai lelucon. Sebab mereka yang memperbesar sendiri, bikin drama sendiri, dan tenar sendiri.

Demo Nikita Mirzani pun yang bukan tokoh politik, tentu tidak ada gunanya dan tidak menguntungkan bagi kubu Rizieq Shihab, hanya buang-buang tenaga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun