ilustrasi: cdn-2.tstatic.net
Sebagai relawan penangnan covid 19 di Indonesia, Dokter Tirta tidak hanya aktif dalam mengeduksi masyarakat terkait wabah covid-19.
Dokter yang mendeklarasikan diri akan nyapres 2024 ini juga kritis pada hal-hal yang terkait dengan pememicu menyebarnya covid-19.
Maka dari itu baru-baru ini dengan kepulangan Rizieq Shihab, dimana krumunan saat pandemic harus dikurangi. Tetapi Rizieq Shihab dan pendukungnya tetap menggelar acara menyebabkan banyak krumunan.
Acara pertama yang dikritisi oleh Dokter Tirta yakni kepulangan Rizieq Shihab dalam penjemputannya di Bandara Soekarno Hatta yang menyebabkan krumunan masa dalam jumlah besar.
Kedua adalah acara pernikahan anak Rizieq Sihab, yang mendatangkan banyak krumunan disamping orang-orang masih belum diperkenankan menggelar hajatan.
Yang ketiga adalah seharusnya Rizieq Shihab mematuhi karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari pasca kepulangannya dari Arab Saudi. Tetapi tidak di indahkan oleh Rizieq Shihab.
Merespon hal tersebut Dokter. Tirta sebagai relawan covid-19. Dr. Tirta murka dengan tidak tegasnya pemerintah DKI Jakarta dan pusat dalam menertibkan acara Rizieq Shihab dan pendukungnya. Sebab krumunan tersebut sangat berpotensi memperluas covid-19.
Ditambah DKI Jakarta saat ini sedang melakukan PSBB atau pembatasan social sekala besar, namun acara Rizieq Shihab tetap dijalankan dengan ribuan masa pendukungnya.
Dokter Tirta menganggap Pemprov DKI Jakarta, termasuk pemerintah pusat bersikap standar ganda lantaran tak menghentikan atau menindak perkumpulan massa simpatisan FPI, termasuk dalam acara pernikahan putri Rizieq pada Sabtu (14/11) yang dihadiri ribuan orang dikutip CNN Indoneisa.
Menambah kekesalan Dokter Tirta, dirinya pun menyindir BNPB yang justru memberikan 20 ribu masker kepada massa yang menghadiri acara pernikahan putri Rizieq daripada menindak penyelenggara acara.
Untuk itu Dokter Tirta juga menyesalkan selama ini pemerintah hanya menindak  tegas pelanggar protokol kesehatan terhadap warga biasa.
Dokter Tirta menceritakan  selama delapan bulan dirinya dikirim surat tugas (dari pemerintah) untuk mengedukasi masyarakat soal 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Dirinya sudah keliling ke 17 kota diminta untuk edukasi, termasuk ikut razia kelab lounge di Bandung bersama Satgas Covid Jabar, razia kerumunan di Tegal diminta pak Ganjar, di Solo, Jogja, membandingkan aktivitasnya menjadi relawan covid-19.
Maka dari itu dengan krumunan pendukung Rizieq Shihab yang cenderung tidak ditindak tegas oleh pemerintah dan satgas covid-19 baik provinsi maupun pusat.
Dokter Tirta menilai para simpatisan Rizieq tidak mengindahkan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, mengenakan masker, dan tetap berkumpul dalam jumlah banyak saat menggelar acara.
Untuk itu dengan sikap cenderung abai pemerintah DKI Jakarta dalam menindak acara Rizieq Shihab dan pendukungnya, Dokter Tirta meminta PSBB Transisi di Jakarta untuk dicabut saja. Seiring dengan berbagai krumunan yangdilakukan oleh pendukung Rizieq Shihab yang tidak mendapat sangsi tegas dari pemerintah.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI