Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Naik Kelas dari Figure Jalanan, Rizieq The Real Oposisi!

12 November 2020   17:23 Diperbarui: 12 November 2020   19:09 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: republik.com

Banyak pihak menilai, kepulangan Rizieq Sihab dari Arab Saudi (10/11) tidak hanya akan meramaikan kembali jagad oposisi dalam wacana politik Indonesia.

Tetapi lebih dari itu wacana gerakan Rizieq Shihab dengan misi revolusi akhlak dinilai sebagai "gerakan" yang patut diperhitungkan. Sebab Rizieq Shihab adalah aktivis dan tokoh politik yang berpengaruh, dimana ia punya simpatisan yang rapi dan terkenal loyal padanya.

Tidak hanya FPI atau Front Pembela Islam yang mendukung gagasan revolusi akhlak tersebut. PKS atau Partai Keadilan Sejahtera juga mendukung upaya Rizieq Shihab dan FPI untuk melaksanakan revolusi akhlak.

Dukungan revolusi akhlak Rizieq Shihab langsung disampiakn oleh presiden PKS Ahmad Syaikhu, Rabu (11/11). Ahmad Syaikhu menilai konsep revolusi akhlak ala Rizieq itu memiliki semangat untuk memperbaiki kehidupan bangsa dan negara Indonesia untuk membenahi kondisi bangsa yang saat ini dinilai tengah terpuruk dikutip CNN Indoneisa.

Selian itu beberapa totkoh yang mendukung revolusi akhlak selain PKS adalah inisiator Partai Ummat Amien Rais, Deklarator KAMI Marwan Batubara hingga politikus PAN Abraham Lunggana atau Haji Lulung.

"Tentu tanpa sisi karismatik Rizieq Shihab, organisasi sekelas FPI atau Fron Pembela Islam tidak akan mungkin akan serapi saat ini dalam bergerak. Semakin hari oragnisasi FPI semakin besar pengaruhnya sehingga memunculkan simpati dari tokoh politik nasional untuk memperkuat kekuatan politik".

Seperti yang telah diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menemui Rizieq pasca pulang dari Arab Saudi di kediaman Rizieq di petamburan, Jakarta. Meski menurut Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif, pertemuan Anies dengan Rizieq sebatas silaturahmi antara gubernur dengan warganya.

Tetapi tetap ada upaya silaturahmi politik, dimana Anis Baswedan dapat terpilih sebagai gubernur Jakarta, peran Rizieq Shihab dan FPI tidak dapat dikesampingkan. FPI adalah kekuatan politik paling berpengaruh di DKI Jakarta bagi Anis Basewedan memenangkan pilgub 2017 silam.

Saat itu pada pilgub DKI 2017 hampir semua masa FPI condong mendukung Anis Baswedan dan memukul kekuatan dominasi Ahok atau Basuki Tjahya Purnama di DKI Jakarta.

Puncaknya adalah demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh FPI saat itu 2016 terkait dengan dugaan penistaan agama oleh Ahok, yang membuat dukungan masyarakat Jakarta pada Ahok rontok khususnya kalangan muslim kota, meski Ahok sendiri banyak menuai prestasi di DKI Jakarta.

Untuk itu dengan peran Rizieq Shihab yang tidak dapat dikesampingkan lagi sebagai seorang aktivis politik jalanan meski dirinya diberbagai kesempatan menolak ajakan bergabung partai politik, Mungkinkah Rizieq Shihab punya cara sendiri dari jalanan menuju istana Negara?

Ataukah Rizieq Shihab memang terlahir sebagai kekuatan politik jalanan yang terus kritis pada kebijakan pemerintahan tanpa masuk ke istana Negara ikut dalam pemerintahan? Dengan gerakan Rizieq Shihab yang efektif, dimana simpatisannya yang terus membesar, bukan tidak mungkin Rizeq Shihab sendiri suatu saat akan ke istana Negara nantinya.

Gerakan Jalanan

ilustrasi: republik.com
ilustrasi: republik.com
Sebagai imam besar FPI Rizeq Shihab sendiri tentu namanya besar dari jalanan dengan berbagai sisi kontroversi FPI. Bukan apa dengan mengusung visi islamisme konservativ. FPI sendiri kiprahnya telah melakukan banyak gerakan dari awal berdirinya tahun 1998 khusunya dijalanan melalui demonstrasi ataupun gerakan-gerakan sosial.

FPI dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

FPI sebagai organisasi masyarakat berlatar belakang islam menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial sejak awal berdirinya, terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya yakni Laskar Pembela Islam.

Rangkaian aksi yang dilakukan oleh FPI sendiri dalam sejarahnya yakni penutupan klab malam, tempat pelacuran dan tempat-tempat yang diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara tertentu, penangkapan (sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan dalam media massa dikutip laman Wikipedia.

Maka dari itu dengan kontroverisalnya gerakan FPI sendiri banyak pertentangan dari masyarakat, bahkan tidak sedikit ormas islam lain dulu tahun 2006 meminta FPI untuk dibubarkan, pada masa itu ormas islam tersebut yakni Muhhamadiyah dan NU.

Tetapi kenyataannya FPI sampai saat ini terus rapi dan membesar sehingga banyak tokoh nasional justru menggandeng FPI sebagai basis masa kekuatan politik yang nyata. Tidak hanya itu FPI saat ini juga sering terlibat dalam politik praktis menetang kebijakan pemerintah sebagai kekuatan masa yang efektif dalam demostrasi dijalanan.

Salah satunya ikut demonstrasi UU Cipta Kerja serta demostrasi anti Emanuel Macron dan Prancis terkait dengan karikatur nabi muhhamad yang menjadi isu dunia beberapa waktu lalu, (2/11) dan (4/11) demosntrasi tersebut oleh FPI difokuskan dua kota besar yakni Jakarta dan Bandung.

Untuk itu dengan kekuatan FPI dan simpatisan Rizieq Shihab yang semakin kuat. Juga dengan kontroversinya prajurit TNI terang-terangan mendukung Rizieq Shihab yang viral dimedia social.

Mungkinkah Rizieq Shihab bukan lagi figure jalanan yang selama ini melakukan orasi politiknya dijalan menentang kebijakan pemerintah? Melainkan sudah menjadi figure elite dalam politik Indonesia?

Ada yang menarik dari pendapat Made Supriatma peneliti social dan politik independen dan kolomnis media ternama nasional di laman facebooknya. Bawasannya ia memperkirakan jika Rizieq Shihab tidak di Arab Saudi, ia kemungkinan besar akan dijadikan cawapres 2019 lalu.

Dengan kepulangan Rizieq Shihab yang dijemput oleh ribuan simpatisaanya, Made Supriatma juga menyamakan Rizeq Shihab dengan tokoh revolusi Iran selepas kepulangannya dari Prancis "Ayatollah Komeini".

Melalui youtube Front TV Rizeq Shihab  Rabu (11/11) sehari selepas kepulangannya. Rizieq Shihab menegaskan dirinya akan mendukung Pemerintahan Jokowi jika melakukan revolusi Ahklak. Namun juga akan memberikan perlawanan jika ketidakadilan tidak ditegakan.

Oleh karena itu dengan pernyataan tersebut, sudah dipastikan bahwa Rizieq Shihab bukan lagi figure jalanan biasa. Tetapi sudah menjadi the real oposisi pemerintah dengan segala kekuatan dan daya upaya simpatisannya yang bisa suatu saat Rizieq Shihab melakukan gerakan bila pemerintah dinilai tidak adil oleh Rizieq Shihab.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun