Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

FPI Itu Kuat dan Tahan Bubar!

8 November 2020   19:27 Diperbarui: 8 November 2020   19:49 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: static.republika.co.id

Berpolitik memang tidak harus mempunyai partai politik. Karena suatu oraganisasi masyarakat apapun latar belakangnya, disitu dapat dikatan menjalani praktik politik melalui organisasi kemasyrakatan yang ada.

"Pengertian politik sendiri menurut Max Weber sosiolog Jerman adalah sarana perjuangan untuk sama-sama melaksanakan politik atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan baik di antara Negara-negara maupun diantara hukum dalam suatu Negara".

Maka dari itu perjuangan FPI atau Front pembela islam dalam berpolitik sendiri tidak lain adalah melaksanakan ideologynya, dimana organisasi masyarakat  tersebut mengusung pandangan Islamisme konservatif.

Untuk itu tidak heran jika FPI memiliki basis massa yang signifikan dan menjadi motor di balik beberapa aksi pergerakan Islam di Indonesia. Salah satu gerakan yang fenomenal saat itu adalah domonstrasi pada 2016 lalu terkait dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok atau Basuki Tjahaya Purnama.

Sebagai organisasi besar yang ada di Indonesia, FPI memang tidak diragukan dan terkenal dengan kesolidannya dalam melakukan sebuah gerakan. Bentuk gerakan FPI biasanya dengan bentuk demonstrasi ataupun melakukan aksi-aksi lain seperti  penutupan klab malam, tempat pelacuran dan tempat-tempat yang diklaim sebagai tempat maksiat.

Karena kiprah tersebut dan berbagai stigma kontroversial yang dilakukan oleh FPI sendiri membuat organisasi masyarakat FPI sangat terkenal di Indonesia. Gerakan FPI tidak jarang diwarnai dengan vandalism, maka banyak kalangan termasuk ormas-ormas islam lain meminta FPI dibubarkan.

Alasan banyak ormas islam lain meminta dibubarkannya FPI adalah terkait membawa nama islam, tetapi pada kenyataannya tindakan mereka "FPI" bertentangan dengan prinsip dan ajaran Islami, yang tidak jarang dalam aksinya menjurus ke vandalisme.  

Selain itu, FPI juga pernah berseteru dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mantan presiden RI ke-4 pada bulan Mei 2006. Perseturuan itu berawal dari acara diskusi lintas agama di Purwakarta, Jawa Barat.

Gus Dur sebagai pembicara, sempat menuding organisasi-organisasi Islam yang mendukung Rancangan Undang-Undang Anti-Pornografi dan Pornoaksi disokong oleh sejumlah jenderal. Perdebatan antara Gus Dur dan kalangan FPI pun memanas sampai akhirnya mantan presiden Gus Dur turun dari forum diskusi.

Pada tahun yang sama Juni 2016 Tjahyo Kumolo dari PDIP dan Muhaimin Iskandar meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri Jenderal Pol Sutanto untuk menindak ormas-ormas anarkis secepatnya. Pada intinya mendesak membubarkan FPI, alasannya ormas di Indonesia harus berdasarkan Pancasila, sedangkan FPI berdasarkan syariat Islam dan tidak mau mengakui dasar lainnya.

Rizieq Shihab Imam Besar FPI pada Juni 2020, menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk membubarkan ormas Islam adalah pesanan dari Amerika. FPI sendiri menyatakan bahwa bila FPI dibubarkan karena tidak berdasarkan Pancasila maka organisasi lainnya seperti Muhammadiyah dan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) juga harus dibubarkan.

Tetapi nyatanya sampai saat ini pemerintah Indonesia sendiri tidak mampu membubarkan FPI, justru kini keberadaannya semakin besar dan berpengaruh. Bukan hanya tatar agama yang menjadi perhatian FPI tetapi juga isu-isu sosial lain. Terbau ini yakni ikut mengerakan masa menetang UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh.

Selain itu gerakan isu-isu keagamaan juga terus dilakukan oleh FPI menetang karikatur Nabi muhhamad yang dinilai menyakiti umat islam dan mengecam tindakan Emannuel Marcon presiden Prancis yang melindungi kebebasan warga Prancis termasuk membuat karikature Nabi Muhhamad tersebut.

Demostrasi itu dinamakan aksi bela Nabi Muhhamad yang di fokuskan di dua kota besar Indonesia yakni Jakarta dan Bandung, masing-masing dilaksanakan di Jakarta 2 November 2020 dan Bandung 4 November 2020. Uniknya gerakan tersebut dikomandoi langsung oleh Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Perlu diketahui pasca kasus konten pornografi, rizieq sihab imam besar FPI tinggal diarab Saudi. Tetapi kuatnya FPI meski ditinggal oleh imam besarnya yakni Rizieq shihab. Masa FPI tetap solid dalam melakukan sejumlah aksi domostrasi baik menetang UU Cipta Kerja maupun demonstrasi anti Macron presiden Prancis.

Berkali-kali FPI ditentang oleh masyarakat akan aksi-aksi yang dekat vandalisme, kenyataannya FPI sampai saat ini belum juga bubar atau dibubarkan oleh pemerintah. Bahkan saat ditinggal oleh imam besarnya yakni Rizieq Shihab tetap solid dalam melakukan sejumlah gerakan.

Dengan berbagai bukti eksistensi FPI, ditambah banyak ormas lain yang juga berafiliasi dengan FPI seperti PA 212 atau Persatuan Alumni 212. Dimana alumni tersebut ada dan lahir dari gerakan dugaan penistaan agama Ahok yang diklaim saat itu 2016 peserta demonstrasi mencapi lebih dari 2 juta orang.

Maka dari itu sebagai ormas berlatar belakang islam sendiri FPI dengan berbagai kontroversi yang dilakukan dan sejumlah pertentangan yang ada dimasyarakat sejak didirikannya tahun 1998 sampai saat ini masih eksis dan aktif dalam gerakan social politik.

Di situlah tanda bahwa FPI sudah menjadi ormas besar yang ada di Indonesia, itu tidak dipungkiri bahwa berbagai kotroversi yang dilalaui FPI tetap kuat dan tahan bubar atau dibubarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun