Memang jika dilihat dari berbagai sudut pandang, Indonesia selepas dari pada masa tugas  presiden Jokowi tentu mencari figure-figure presiden baru sebagai pengganti di 2024 nanti.
Dalam demokrasi yang sudah disepakati oleh masyarakat Indonesia. Memang untuk presiden setelah masa jabatan kedua, sudah tidak dapat mencalonkan diri kembali menjadi capres.
Untuk itu di pilpres 2024, dimana Jokowi sudah dua periode. Bukankah masyarakat harus mencari figure-figure lain untuk dijadikan sebagai calon presiden menyongsong pilpres 2024?
Meski 2024 masih jauh terhitung saat ini tahun 2020, figure-figure capres 2024 sudah seharusnya dipersiapkan. Tidak lain untuk menciptakan suat popularitas baru kepada calon presiden potensial tersebut di 2024, supaya kesan capres sendiri dapat dipotimalkan dari saat ini.
Maka dari itu dengan elektabilitas Ganjar Pranowo yang teratas sebagai capres petensial 2024. Dimana Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas sebesar 18,7 persen, kemudian Prabowo Subianto 16,8 persen, Anies Baswedan 14,4 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,8 persen, dan Ridwan Kamil 7,6 persen.
Mungkinkah Ganjar Pranowo sendiri memang layak menjadi presiden 2024? Ataukah sikap yang meneduhkan Ganjar Pranowo sendiri yang ramah di medsos dan tidak neko-neko ini itu, menjadi alasan tingginya survey elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini sebagai capres 2024?
Ganjar Pranowo Layak Presiden 2020
Sebagai seorang pejabat, sikap ramah dan meneduhkan adalah nilai plus bagi siapapun pejabat public saat ini, termasuk sikap yang dipunyai Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.
"Seperti diketahui bersama Ganjar Pranowo memang tidak hanya ramah di dunia nyata, tetapi juga ramah di social media".
Sebab Ganjar Pranowo sendiri dalam obrolannya dengan Boy Willian seorang artis yang membuat konten berjudul "dibalik pintu" di akun youtubenya bersama Ganjar Pranowo, yang dipublikasikan 19 Agustus 2020 lalu.