Perlu diketahui bahwa Gatot Nurmantyo membentuk KAMI dengan sejumlah tokoh politik baik dari kalangan mantan petinggi ormas Din Syamsudin, juga mantan akademisi Rocky Gerung dan masih banyak tokoh lainnya.
Akan tetapi, sikap KAMI yang sering mengkritik pemerintah cenderung memberi kesan kepada banyak orang bahwa organisasi tersebut mengambil peran sebagai oposisi.
"KAMI itu lahir setelah tiga bulan kita (pendiri KAMI) diskusi. Intinya bahwa tuntutan yang akan KAMI sampaikan itu adalah suara hati nurani rakyat, yang benar-benar dirasakan oleh rakyat," ujar Gatot Nurmantyo saat ditanya Tentang KAMI dalam acara ILC TV one tersebut.
Untuk itu dengan langkah politik yang ditempuh oleh Gatot Nurmantyo bersama KAMI, apakah dirinya salah dalam menukangi isu-isu terkini untuk kepentingan politiknya sendiri maupun nama besar KAMI?
Terbaru isu Omnibus Law UU Cipta Kerja dimana Gatot dan KAMI secara resmi mendukung penolakan UU Cipta Kerja serta mendukung mogok kerja bagi para buruh.
Juga dengan bulan September kemarin tepat dengan peringatan G30S, Gatot Nurmantyo memperkirakan PKI bangkit lagi dan membuat pernyataan kontroversial menyebut dirinya di copot sebagai panglima TNI karena menyerukan prajuritnya menonton film G30S/PKI.
Maka dari itu saat ini dimana tahun 2020, Gatot Nurmantyo sudah getol dalam mencari panggung politik, serta semakin poulernya dirinya di dunia politik
Karena dalam politik, tidak salah berpolitik harus mengejar citra yang baik untuk dipilih nantinya oleh masyarakat.
Mungkinkah tahun 2024 yang masih empat tahun lagi adalah puncak panggung politik terbaik untuk Gatot Nurmantyo dikancah perpolitikan Nasional dan saat ini sudah dikuasi Gatot Nurmantyo?
Saya tidak menutup kemungkinan jika tahun 2024 adalah panggung politik terbaik untuk Gatot Nurmantyo.
Tidak lain kemungkinan itu memang dapat dibaca secara realistis, dimana citra Gatot Nurmantyo saat ini luar biasa dalam berpolitik yang disinyalir akan mencalonkan diri sebagai Capres 2024 sangat pouler di media.
