Namun semua itu hanya faktor pendukung, tetapi yang esensial adalah perannya PKI, TNI AD dan pemerintah Indonesia.
Dimana dalam upaya rekonsiliasi ketiga pihak tersebutlah yang harus dapat berperan masing-masingnya, supaya dapat selsai perkara G30S, tidak menjadi hutang sejarah dan dijadikan isu politik yang terus-terusan secara estafet digoreng oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan politis disana.
"Maka Isu PKI saat ini adalah isu politik yang terus dihadirkan untuk memukul lawan politik. Disamping itu juga untuk simpati politik untuk orang-orang yang masih phobia terhadap PKI, yang kini telah menjadi hantu politik itu gentayangan pada setiap bulan September".
Memang dalam memandang perpolitikan Indonesia terkadang membuat bingung, selalu saja PKI dijadikan alat politik yang secara pasti dapat mendulang citra politikus saat ini dalam mengejar karir politik mendapat simpati.
Tentu segmentasi arah dari politikus tersebut yakni kepada pemilih yang phobia pada komunisme. Supaya dalam pemilu nanti perannya diperhitungkan oleh simpatisan yang phobia komunis, yang jika di hitung di Indonesia masih sangat banyak.
Untuk itu masih lakunya jualan politik anti PKI sebagai Brand dagang politik membuat isu PKI ini tetap akan digunakan setiap tahun pada setiap bulan Sepetember sebagai pelengkap citra politikus.
Tujuannya saya kira adalah memupuk kembali suburnya orang-orang yang secara ide phobia PKI atau menciptakan orang-orang baru untuk sama-sama Phobia PKI. Karena nantinya dapat dijadikan sebagai pemilih tetap orang-orang yang berpolitik menggunakan isu anti PKI di pemilihan umum nanti.
Tetapi herannya sendiri, ada semacam indikasi dimana pihak-pihak yang terlibat dalam G30S sendiri adalah yang memprovokasi untuk tidak kelarnya hutang sejarah yang mencidrai kemanusiaan ini yakni peristiwa G30S.
Pertanyaan yang tertinggal kini, apakah kalian phobia PKI? Mungkinkah PKI masih ada sedangkan partainya saja di kebiri sejak peristiwa G30S? Â Dimana Ide-idenya tidak di akomodasi negara melalui TAP MPRS 1966 ikut berpolitik? Masihkan dinegara yang anti sekali dengan komunis seperti indonesia akan berdiri lagi partai komunis?
Itulah sebab pertanyaan mengapa pihak-pihak yang medelegasikan dirinya sebagai orang-orang yang selalu berbicara hantu komunis terus melancarkan demi kepentingan politik semata.
Maka dari itu bulan September, masa dimana peristiwa G30S itu terjadi. Sudah pasti akan dikenang dan digunakan sebagai senjata politik untuk mencari simpati orang-orang yang Phobia PKI dan anti PKI yang saat ini akan terus digoreng dengan dinarasikannya lewat Film penghianatan G30S/PKI untuk tetap terus diputer lagi.