Setiap pendapat diperhitungkan kebenaranya atau tidak. Seorang yang berpendapat memang tidak pernah salah dalam mengemukakan pendapatnya.
Hanya saja dengan pendapat itu, apakah memang benar-benar dapat menjadi acuan sebagai sebuah kebenaran dari suatu yang tengah menjadi polemik itu?
Wacananya dari sebuah pendapat, sesuatunya memang dapat ditafsirkan apa tujuan seseorang dalam mengungkapkan pendapatnya. Tetapi mayoritas pendapat manusia tidak lain adalah argument mempertahankan diri dan nama baiknya sendiri.
Bukankah dengan alibi tidak mendukung dalam politik dinasti, toh nyatanya dalam demokrasi sendiri dapat dan mungkin menciptakan suatu dinasi politik. Apakah dapat disangkal jika partai Fahri Hamzah mendukung anak presiden tidak dipersepsikan dukung dinasti?
Inilah yang terkadang menjadi suatu sangkalan baru bagi politikus, yang banyak dari mereka sendiri sering kali "ngeles" untuk membenarkan pendapat diri maupun kelompoknya.
Mungkin seperti itulah jurus "ngeles" Fahri Hamzah yang mencoba meluruskan pendapat public, dimana dukungan Partainya Gelora atau Gelombang Rakyat dinilai oleh public keliru sebagai dukungan terhadap politik dinasti mendukung anak dan mantu Jokowi.
Apakah benar demokrasi tidak menciptakan dinasti? Mungkinkah dinasti terjadi didalam tatar monarki saja? Bukankah dalam praktek demokrasi bapak sebagai presiden anak sebagai walikota sah dapat dipilih oleh rakyat?
Apapun itu bentuk dari kekuasaan yang diturunkan pada sekumpulan keluarganya meski dalam demokrasi tetapi nyatanya kekuasaan berkutat pada keluarganya, salahnya apa mempersepsikan dinasti politik?
Jika ingin menyangkal bolehlah bukan dinasti politik mendukung satu keluarga dalam kontestasi politik menjadi pejabat pimpinan publik.
Tetapi apa yang dilakukan Partai Gelora dalam mendukung anak Jokowi Gibran dan Boby di pilkada 2020, menurut Saya yakni: jika bukan dukung dinasti, partai gelora dukung yang punya kekuasaan dan modal politik".
Sebagai alibi menerka dari pada manyangkal pendapat pubik, Partai Gelora mendukung dinasti politik karena pencalonan Gibran dan Boby,  yang di dukung oleh Partai Gelora, memang wajar  ditangapi oleh politikus Partai Gelora yakni Fahri Hamzah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!