Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bikin Frustasi: Sudahi PSBB dan Kutuk Corona

11 September 2020   19:15 Diperbarui: 11 September 2020   20:16 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkubur dalam bayangan ini, mengapa diri selalu saja berniang kesusahan, apakah diri selalu menjadi alibi untuk dirinya sendiri? Merasa bahwa kesusahan selalu dekat dengan manusia?

Seperti terbius oleh sinar matahari sore. Seakan aku ingin melepaskan beban cinta yang begitu dalam. Untukmu pujaan hatiku.

Teruslah menjadi pelita dalam diriku. Rasanya ingin aku menari sore ini. Meradang diriku yang sedang dalam kegalauan hidup.

Tetapi mengapa tidak cenderung aku buktikan. Narasi cinta yang sebenarnya hanya butuh pembuktian saja, ada apakah gerangan?

Apakah aku ini sudah lusuh tua dan tidak menarik lagi, dimana nasib kini tidak cenderung memilihh diriku saat ini?

Sengaja memang aku membuat kata mendayu-dayu. Karena jika berpikir mimpi mungkin serasa menjadi jauh tanpa arah lagi.

Namun aku tidaklah sendiri dalam upaya menghibur diri. Entah sampai kapan corona akan berhenti.

Berlinang bias, menunggu berkah apa yang akan aku rasakan nanti setelah semua selsai. Aktivitas seperti sediakala tanpa ada lagi virus corona.

Kenayatanya hidup memang tidak semudah itu. Usia tua dalam bayang-bayang dunia kerja sendiri begitu rapuh.

Memang bak sampah yang sudah tidak diperhitunngkan lagi. Pencari kerja di umur 27 tahun, apakah menjadi titik kesulitan itu dalam bayang-bayang narasi hidup?

Heran, aku sunguh heran. Mengapa kini aku tidak punya daya tarik yang kuat saat diriku melamar kerja saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun