Di samping memberi kemudahan untuk diri kita eksis, media sosial juga memberikan tempat yang luas se luas-luasnya menyedialan kreativitas untuk kita semua
Yang didalamnya kita dapat berkreatif lalu di tonton orang. Serta dapat menghasilkan uang sebagai pekerjaan dari media sosial. Saya saat ini juga mempunyai opsi profesional kerja selain menjadi teknisi jaringan telkomunikasi menulis di media sosial.
Meskipun tidak banyak reward saya menulis kompasiana sebagai platform citizen journalism dan opini. Tetapi ini adalah harapan yang terjawab dari adanya media sosial. Karena kompasiana juga masuk dalam kategori medsos itu sendiri.
Namun kenyataannya medsos lebih mengakomodir semua dari pada televisi itu benar. Semua orang yang terlibat didalamnya dapat menemukan segalanya termasuk potensi akan bakat itu sendiri.
Mungkin ungkapan bijak dalam bermedsos, saya kira semua menemukan kebijakan dalam bermedos bagi setiap orang. Di medos kita dapat menemukan segala macam hiburan, beropini, dan menuangkan segala kreatifitas yang kita punya.
Tetapi yang perlu diingat dalam bermedsos "mengingat" ini adalah media milik kita sendiri, disanalah segala resiko dari kebijakan kita bermedsos di tanggung sendiri.
Seperti contoh kasus Jerinx yang menyebut IDI (Ikatan Dokter Indonesia) adalah kacung WHO. Sebenarnya itu opini pribadi. Tetapi dimedia social, ia terpublish jauh. Apa lagi jerix yang nota banenya drumer Supermen Is Dead merupakan publik figure.
Inilah kebijakan diri dalam bermedsos, yang diatur dirinya sendiri adalah norma-norma yang harus ditaati pemedsos: "orang-orang yang menggunakan medsos". IDI yang tidak terima dengan ucapan Jerinx akhirnya menempuh jalur hukum membuat Jerinx masuk Bui.
Memang medsos digunakan sebagaimana kita ingin. Positif atau tidaknya adalah masyarakat medsos yang menilai (Netizen). Tetapi keinginan saya, ingin medsos sebagai media saya berkreatifitas, yang kebetulan saya suka menulis.
Selama ini saya menggunakan medsos untuk berbagai pengetahuan. Di kompasiana saya menulis apapun. Tetapi saya sangat berminat di tataran pembahasan Humaniora meskipun tetap menulis topik yang lain tergantung mood menulis.
Di kompasiana di mana media sosial ini bertajug citizen jurnalisem dan opini. Kemenarikan pembacapun sangat segmentaitif. Adalah topik politik tulisan yang menumbuhkan banyak pembaca.