Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bijakah Sikap Ma'ruf Amin Saat Aldy Fairus Mengaku Cucunya?

2 September 2020   12:23 Diperbarui: 2 September 2020   14:03 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: cdn.medcom.id

Saat media arus utama menaikan Aldi Fairus politikus yang maju Pilkada Karawang, terus terang saya heran, apakah benar ia cucu Wapres: Ma'ruf Amin?

Tetapi ketika saya cek riwayatnya di Wikipedia, disana juga tertera bahwa dirinya cucu wapres Ma'ruf Amin.

Adly Fairus saat itu dalam mendukung dan mendoakan KH. Ma'ruf Amin untuk dapat memenangkan pilpres presiden 17 April 2019 juga mengakui dirinya sebagai cucu Ma'ruf Amin.

"Saya ini cucunya KH. Ma'ruf Amin. Saya mendukung Abah semoga dapat memenangkan pemilu presiden," kata Adly Fairus saat berkunjung ke rumah KH. Ma'ruf Amin di Menteng, Jakarta, Selasa (19/2/2019) lalu di harian online realita rakyat".

Itulah keterangan yang ditunjukan Aldy Fairus kepada wartawan pada saat dirinya melawad ke rumah kediaman M'aruf Amin mendukung sebagai Cawapres Jokowi saat itu. 

Tetapi saat itu ketika Ma'aruf amin belum menjadi Wapres dan butuh dukungan, mengapa ia tidak konfirmasi ke media jika ia tidak memiliki darah keluarga dengan Aldi Fairus?

Bahkan sekelas Wikipedia sendiri menulis bahwa Aldy Fairus adalah cucunya. Terus terang saya bertanya-tanya kebenaranya, apakah benar Aldy Fairus tidak memiliki hubungan darah dengan Ma'aruf Amin? 

Jika tidak mengapa aldy Fairus mengakui bahwa dirinya cucu Wapres bahkan sebelum dirinya ikut kontestasi pilkada Karawang?

Pernyataan Jubir Ma'aruf Amin

Akhir-akhir ini actor aldi fairus yang maju di pilkada Karawang, Jawa Barat mengakui dirinya adalah cucu Ma'ruf Amin. 

Tidak tahu memang tujuannya  tetapi faktor family dalam politik dengan elite-elit politikus apalagi sekelas wapres sangatlah berpengaruh mendongkrak suara politik.

Seperti yang kita tahu bahwa peran kerabat dalam kontestasi politik sangat-sangatlah membantu dalam menaikan pamor politik. Seperti Gibran anak Jokowi atau Mumtaz Rais anak Amien Rais, serta Agus Harimukti Yudhyono anak Susilo Bambang Yodhoyono semua terbantu karena peranan dari keluarga mereka.

Kemarin selasa (1/9/20) juru bicara wapres Masduki Baidlowi menyebut tidak pas bila Aldy Fairus disebut sebagai cucu. 

Dirinya berkata masih ada hubungan family, tapi tidak ada hubungan cucu. Namun orang tua orang tua Aldy disebut satu kampung dengan Ma'aruf Amin di Kresek, Tanggerang.

Menanggapi saling mengakui dan tidak mengakui itu diantara Aldy Fairus dan Ma'ruf Amin sebagai kerabat. 

Saya kira masalahnya adalah faktor politik, meskipun Wapres sendiri membiarkan pengakuan diri Aldy Fairus mengaku cucunya. 

Begitu pun dengan keluarga wapres tidak mempermasalkan klaim tersebut.Tetapi pertanyaanya kini, bijakah Ma'aruf Amin menanggapi klaim cucu Aldy Fairus saat ini? 

Dimana Aldy Fairus mencatut dirinya sebagai abah atau kakek untuk mendongkrak suara politiknya di Karawang, Jawa barat?

Meskipun Ma'aruf Amin tetap mendoakan Aldy Fairus agar berjalan lancar dalam melakoni kontestasinya di pilkada Karawang. 

Mengapa dulu saat Aldi Fairus klaim cucu Ma'ruf Amin saat dirinya mencalonkan sebagai wapres tidak di singgung pada waktu 2019? 

Tetapi kenapa saat sudah menjadi wapres dirinya menyinggung klaim Aldi Fairus tersebut?

Mungkin saling klaim keluarga dalam kontestasi politik juga karena latar belakang kepentingan. Siapa yang tinggi dan siapa yang rendah selalu mengidentifikasi dirinya. 

Perkara benar atau salah itu cucu atau bukan, saya kira klaim keluarga juga masuk sebagai radar politik. Dimana saat ada kepentingan semua mengklaim, jika tidak ada kepentingan semua ogah di campur adukan meski pesan itu tidak langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun