"Apa yang salah dari orang bermimpi? Tidak ada yang salah, hanya saja ketika mimpi menjadi presiden tersebut diperbutkan banyak orang dan kursinya hanya satu. Siap-siap karena yang ada hanyalah kekecewaan".
Seperti tiada habisnya sebutan poluler di kalangan masyarakat untuk koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Memang menggelikan ada yang menyebut barisan para mantan yang ingin duduk lagi dengan kekuasaan di istana. Disisi lain KAMI sendiri menyebut kelompok ini sebagai gerakan moral yang ingin menyelamatkan Indonesia.
Tetapi yang harus dipahami dengan arti kata menyelamatkan Indonesia, bukankah ada kehendak untuk menguasainya juga disisi lain? Karena bagaimanapun harus terlibat didalamnya jika ada wacana menyelamatkan Indonesia?
Maka dari itu pernyataan terbaru Megawati Soekarno Putri Ketua Umum PDIP, yang isinya menyindir KAMI memang benar adanya.
Dirinya menyebut bahwa di KAMI yang mengatas namakan dirinya sebagai gerakan moral membuat banyak individu disana ingin menjadi presiden republic Indonesia.
Tidak salah "benar" di dalam kumpulan deklarasi yang anggotanya di isi oleh tokoh-tokoh nasional barisan  para "mantan" yakni mantan mentri, tokoh agama, politikus, mantan jendral dan mantan akademisi, pada kenyataannya apa yang mereka incar adalah kekuasaan.
"Tanpa mengincar kekuasaan tidak mungkin akan ada gerakan. Tidak dimana pun, siapapun seperti itu termasuk Ormas (organisasi masyarakat) ingin menaklukan daerah kekuasaan, pasti ada transaksi gerakan mengarah pada unsur "menaklukan ".
Tidak saya sebut siapa nama-namanya yang tergabung dalam wadah KAMI. Sebab deklarasi KAMI selasa (18/8) sendiri begitu viral menjadi jagad perbincangan politik nasional. Ditambah mantan ketua partai PAN Amien Rais juga turut mendukung gerakan KAMI tersebut.
Sebagai gerakan politik, KAMI lambat laun merupakan cikal dari bakalnya partai politik baru meskipun ini belum terbukti. Tetapi jika memang "mengingat" pada tokoh-tokoh itu sendiri yang tergabung disana "KAMI", sudah pasti tetap ada langkah menuju pembentukan partai politik baru.
Menimbang tokoh-tokoh di dalamnya sendiri seperti Gatot Nurmantyo, Rizal Ramly, dan tokoh-tokoh lainnya jelas ada ambisi menjadi presiden. Jika tidak ada ambisi, tidak mungkin mereka menggerakan KAMI untuk menaikan pamor mereka sebagai calon-calon potensial presiden 2024 orang-orang yang ada di KAMI.
Maka apa yang disarankan oleh Megawati sendiri benar adanya supaya KAMI menjadi partai politik saja. Meski jalur independen bisa, tetapi diingatkan  lagi oleh Megawati bahwa jalur independen artinya tidak punya kawan di parelemen.
Saya sendiri seperti membenarkan, bukan saya berarti mendukung Megawati tidak. Saya memang tidak setuju konsep partai politik indonesia yang seperti perusahaan jasa untuk para politikus.
Tetapi bertumpu pada realitas bahwa; partai politik adalah perusahaan jasa disahkan oleh konstituasi Negara. Tentu untuk memuluskan siapa pun figurnya guna mengantarkan kepada jabatan public elite Negara termasuk seorang presiden.
Maka hadirnya Rocki Gerung mantan akademisi itu di KAMI, berpacu pada perjalanannya juga adalah seorang inisiator partai politik yang saat itu dibuat untuk prahu Sri Mulyani Indrawati yang kini menjabat mentri keuangan RI. Nama partainya sendiri bernama SRI kepanjangannya Partai "Serikat Rakyat Independen".
Dengan kompiltnya banyak tokoh-tokoh yang dapat dijadikan sebagai calon presiden dari KAMI sendiri saya yakin nantinya KAMI akan menjadi partai politik sama seperti Partai SRI. Namun yang menjadi pertanyaan saya jika KAMI menjadi partai, apakah akan bernasib sama seperti partai SRI yang tidak lolos verifikasi  pemilu di 2014? Kita tunggu saja langkah KAMI berikutnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H