Pertanyaan saya, apakah Giring Ganesa ex Nidji itu sudah mampu dalam mengoptimalkan hal-hal tersebut, melakukan lobi politik dengan pemangku kepentingan?
Kenyataannya meskipun Giring kini menjadi Plt. PSI. Kekuatan partai dan pengalaman Giring Ganesa dalam kancah politik belumlah mempuni menurut saya. Sebab dalam berpolitik selain harus mempunyai jam terbang yang tinggi, faktor lagi-lagi modal "uang": untuk berpolitik juga Giring belum tentu ada.
"Giring bukanlah bagian dari para oligarki Negara yang punya banyak usaha, serta sebelumnya belum dekat dengan lingkaran kekuasaan. Sebagai calon presiden sendiri selain "figurative" modal uang juga sangat penting".
Jadi jika Giring terinspirasi dari Joko Widodo jelas tidak akan bisa dan sama. Sebab dengan rekam jejak sebelumnya meskipun Joko Widodo juga tidak memiliki modal yang banyak mencalonkan sebagai presiden.
Tetapi dengan dasar diri "Joko Widodo" juga pengusaha sedikit-sedikit modal pasti ada, belum lagi dengan dirinya saat itu adalah calon potensial presiden, dimana pengusaha-pengusaha pasti mau menyokong modal dirinya untuk berbagai kepentingannya.
Giring Gagal maju DPR dan Stres   Â
Tetapi ketika bukan menjadi pilihan rakyat dengan modal yang sudah banyak dikeluarkan mungkinkah tidak akan jatuh pada kata stress: "politikus ikut kontestasi poilitik dan gagal"?
Dimana modal sudah banyak dikeluarkan sebagai "ugo rampe" pemoles citra saat menjabat mencalonkan jabatan public yang dipilih masyarakat namun tidak terpilih.
Inilah cerita Giring Ganesa saat dirinya mencalonkan diri menjadi anggota DPR pemilu tahun 2019 dan gagal. Di chanel youtube Ari Lasso, Giring menceritakan dirinya stress mengingat dirinya adalah salah satu peraih suara tinggi di dapilnya sampai 97 ribu.
Giring harusnya lolos tetapi tidak lolos karena PSI suara secara nasional tidak mencapai target melaju ke parlemen.
Namun kegagalannya di DPR tidak membuat Giring patah semangat dan terpuruk. Giring sendiri menyebut pengalaman tersebut sebagai bagian dari dinamika pengalaman hidup.