Alasanya membuat manggleng sendiri karena memang bahannya ada yakni singkong yang ditanam di kebun pertanian bapak saya. Lagi pula dengan membuat sendiri, dapat menghemat biaya. Tentu memaksimalkan hasil pananen juga di desa.
Selain manggleng, ibu dan bapak saya juga sering membuat renginang, kripik gendar, serta kecimpring jika memang bahannya ada. Ibu saya termasuk rajin membuat cemilan.
Pertimbangannya adalah ketika musim hujan nanti datang. Tanpa cemilan sebagai aktivitas pendukung saat turun hujan, sudah pasti beraktivitas di kala hujan akan sangat terasa hambar.
Di sisi lain jika di rumah ada bahan mentah seperti krupuk gendar, rengginang, dan lain sebagainya termasuk manggleng.
Bahan cemilan suatu saat juga dapat dibawakan saudara-saudara yang berkunjung ke rumah untuk oleh-oleh.
Tidak jarang ketika lebaran pun disajikan di meja. Karena sifat cemilannya tradisional, tidak ada wadah untuk membungkusnya. Rata-rata meminjam bungkus lain.
Inilah mengapa sering ada meme ketika lebaran bungkusnya Khong Guan isinya bukan biskuit tapi manggleng. Orang terkecoh, dikira Khong Guan asli ternyata palsu. Dan itu sering dibuat meme saat akan lebaran tiba.
Membuat Manggleng
Untuk menjawab alasan tersebut yaitu diolah sedemikian rupa. Salah satu alternatif terbaik mengolah singkong adalah dibuat menjadi cemilan yang tahan lama.
Di samping itu juga membuat orang-orang tertarik untuk memakannya karena sudah diolah sebagai cemilan.