Apapun jenis tanaman yang akan ditanam tentu menyesuaikan dengan musim. Begitu pula cara petani desa Karangrena menanam tanamannya di lahan pertanian diluar lahan sawah yang sudah pasti padi.
Sedangkan lahan-lahan pertanian tadah hujan yang ada di desa Karangrena oleh petani di isi tanaman sayuran dan palawija termasuk "kecipir". Untuk nama lahan pertaniaanya sendiri banyak masyarakat desa kami sebut lahan tersebut dengan sebutan "lorog".
Mungkin bagi yang belum tahu "kecipir" adalah tumbuhan merambat anggota suku fabaceae. Yang dimanfaatkan sebagai sayuran pucuk dan polong mudanya.
Tidak jarang daun pohon kecipir oleh masyarakat desa Karangrena juga dimanfaatkan untuk sayur sama seperti buah kecipir yang digunakan untuk lalapan, urap, dan pecel. Dapat juga ditumis sesuai dengan selera masing-masing.
Tanaman kecipir sendiri puncak produksi komoditas pertaniaannya ada pada musim kemarau di desa saya "Karangrena". Dimusim kemarau tersebut tanaman kecipir dapat tetap hidup dan produktif
Oleh karena itu petani memilih tanaman kecipir sebagai komoditas sambung dari pada lahan pertanian menganggur. Tetapi saat ini dengan tawaran pasar kecipir yang kurang menarik sebagai sayuran di cap" udik" oleh masyarakat desa itu sendiri, membuat produksi kecipir di desa saya saat ini berbeda dengan ketika saya kecil dulu yang sangat melimpah.
Tidak lain sebutan desa kecipir oleh teman-teman saya tersebut karena produksi kecipir yang melimpah dulu dan sangat terkenal. Di pasar sekitar desa saya baik dikecamatan maos, kesugihan, sampang, dan adipala rata-rata produksi kecipir di dominasi produksinya dipasok dari desa saya.
Harga yang murah saat ini dan keengganan para petani desa saya menanam kecipir dengan berbagai pertimbangannya membuat desa kecipir yang melekat kini sudah mulai memudar dengan tidak lestarinya kecipir itu sendiri.
Padahal dari segi rasa sayuran kecipir juga tidak kalah lezat dan menarik dari sayuran yang lainnya. Rasa manis bercampur gurih membuat kecipir sayuran "udik" namun dari segi rasa sendiri sangat istimewa. Tidak kalah dengan sayur lainnya.
Memang saat ini eksistensi sayur kecipir dari desa Karangrena tidaklah se-masyur dulu terkenal seantero wilayah timur kabupaten cilacap khusunya kecamatan maos dan sekitarnya. Tetapi sebagai i-con desa, sayuran kecipir tetaplah ada di desa saya.