Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Luhut Permudah Izin Kerja Dokter Asing: "Rasional"?

20 Agustus 2020   16:41 Diperbarui: 21 Agustus 2020   10:03 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka apa yang dilakukan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: "Luhut Binsar Pandjaitan" memudahkan izin masuk bagi dokter luar negri adalah kebutuhan industri kesehatan tidakl mungkin dapat ditawar.

"Alasan pemerintah: Dengan itu adanya kompetensi dan sinergitas dokter lokal serta luar negri di industri sektor kesehatan akan kuat dengan dalih masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Di sisi lain orang luar negripun jikalau industri kesehatan baik--Indonesia dapat menjadi Negara tujuan berobat".

Tetapi meskipun ini rasional bentuk dari kemuajuan industri kesehatan, saya kira industri kesehatan ke depan akan semakin menciptakan kelas. 

Dimana kelas itupun sebenarnya sudah nyata dirasakan kini oleh masyarakat dengan perkembangan rumah sakit muktahir yang semakin segmentatif.

Dalam wacananya sendiri memang dokter asing tersebut adalah dokter-dokter spacialis dan harus tandem dengan dokter-dokter spacialis Indonesia lainnya. 

Menjadi pertanyaan kita bersama, apakah nantinya tidak menimbulkan gejolak kelas dokter itu sendiri, dimana pandangan masyarakat tentang sesuatu yang berbau luar negri selalu lebih baik?

Inilah yang akan menjadi sisi problematis, dimana kematangan pemerintah dalam mengeksplorasi industri kesehatan ini benar-benar butuh pengkajian yang lebih dalam. 

Tentu melibatkan pemangku kepentingannya baik segenap masyarakat sebagai konsumen atau IDI (Ikatan Dokter Indonesia) supaya ada solusi baik yang disepakati bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun