Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Raden Saleh, Tafsir Lukisan Diponegoro, dan Ide Nasionalisme

9 Agustus 2020   19:39 Diperbarui: 9 Agustus 2020   22:39 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: harpersbazaar.co.id

Namun, keberangkatannya itu menyandang misi lain yang sebelumnya berteugs untuk mengajari Inspektur Keuangan Belanda de Linge tentang adat-istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa, dan Bahasa Melayu.

Dua tahun pertama di Eropa Raden Saleh pakai untuk memperdalam bahasa Belanda dan belajar teknik mencetak menggunakan batu. 

Sedangkan soal melukis, selama lima tahun pertama, ia belajar melukis potret dari Cornelis Kruseman dan tema pemandangan dari Andries Schelfhout karena karya mereka memenuhi selera dan mutu rasa seni orang Belanda saat itu.  

Saat pemerintahan Raja Willem II (1792-1849) ia mendapat dukungan serupa. Beberapa tahun kemudian ia dikirim ke luar negeri untuk menambah ilmu, misalnya Dresden, Jerman. 

Di sini ia tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan Kerajaan Jerman, dan diteruskan ke Weimar, Jerman (1843). Ia kembali ke Belanda tahun 1844. Selanjutnya ia menjadi pelukis istana kerajaan Belanda.

Saleh kembali ke Hindia Belanda pada 1852 setelah 20 tahun menetap di Eropa. Raden Saleh bekerja sebagai konservator lukisan pemerintahan kolonial dan mengerjakan sejumlah portret untuk keluarga kerajaan Jawa, sambil terus melukis pemandangan. 

Namun dari itu, ia mengeluhkan akan ketidaknyamanannya di Jawa. "Disini orang hanya bicara tentang gula dan kopi, kopi dan gula" ujarnya di sebuah surat yang sebelumnya sudah terbiasa hidup di Eropa.

Tafsir Lukisan Penangkapan Diponegoro

ilustrasi: harpersbazaar.co.id
ilustrasi: harpersbazaar.co.id
Memang suatu karya lukis yang apik dan bersejarah selalu mengundang berbagai tafsir. Tidak terkecuali lukisan Raden Saleh tentang penangkapan Pangeran Diponegoro. 

Menurut pengamatan saya bahwa alasan Raden Saleh melukis penangkapan pangeran diponegoro adalah karena dirinya merupakan konservator pemerintah Kolonial belanda yang bekerja untuk Kerajaan Belanda "melukis mengabadikan momentum terbaik pemernitah Kolonial Belanda"

Lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro yang berawal: pada tanggal 28 maret 1930 setelah pasukan diponegoro berperang dengan tentara Kerajaan Belanda yang disebut dengan Perang Jawa mengakibatkan kerugian baik materi dan korban jiwa dikedua pihaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun