Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Semua Bentuk Kontradiksi

30 Juli 2020   09:19 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:50 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena proses editing yang kurang memuaskan sebagai karya dalam tulisan buku itu, ia menjadi sangat kecewa, bukan pada penerbitnya tetapi pada keputusannya menerbitkan buku.

Bahwa untuk menjadi sesuatu yang menabjubkan orang tidak dapat bekerja sendiri. Dan ketika kita ingin yang terbaik, pilihlah orang-orang terbaik, yang akan mengantarkan kita pada tujuan kita. 

Percaya pada setiap orang memang perlu, tetapi apakah semua orang dapat dipercaya ketika kita sudah berharap sebelumnya? Tentang harapan itu, apakah keyakinan akan menjadi kebenaran dikala apa yang terjadi justru malah kekecewaan?

Ini sungguh tragis, bukan saja berharap yang menjadi akar permasalahaannya, tetapi harapan itulah yang terkadang membuat manusia kecewa. 

Mungkin seharusnya harapan itu dimatikan dan jangan pernah berharap! Sepertinya menjadi "manusia" lebih baik hidup dengan kebodohannya yang tidak tahu apa-apa sebagai keutamaan. 

Karena jelas bahwa; sebagai orang bodoh yang tidak ingin apa-apa dan mengaharapkan apa-apa adalah media untuk lepas dari segala penderitaan, yang manusia itu perbuat sendiri atas dasar keinginan dan harapannya.

Tentang keyakinan pada dunia kepenulisan setidaknnya ini yang harus dipikirkan oleh saya--- menulis akan saya jadikan sebagai apa? Ajang kesuksesan untuk dilihat banyak orang seperti penulis masyur disana? 

Atau memang sebuah "katarsis" yang dia mengeluarkan unek-unek dipikirannya untuk lari dari masalah hidup? Kemudian menyeimbangkan diri melalui jalan kepenulisan itu sebagai sesuatu yang menyembuhkan diri saya?

Perkara nanti karya itu dibaca oleh jutaan orang didunia itu hanya bonus dari mimpi orang yang sakit jiwanya dan kesembuhan jiwa dari menulis sendiri haruslah menjadi hal yang paling utama.

Setiap tulisan yang saya tulis haruslah melampaui uang, ketenaran, dan kekuasaan. Bagi saya seorang "pemikir berat" menulis seharusnya hanya dijadikan katarsis, dimana menulis juga upaya dari manusia menjaga kewarasan manusia. 

Maka yakin sebagai "penulis" merupakan jalan menyembuhkan diri hidup manusia--- siapapun manusia yang menulis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun