Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetap Terdampak Bahaya Rokok?

28 Juli 2020   17:53 Diperbarui: 5 Agustus 2020   00:25 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Asap rokok lebih berbahaya saya kira benar adanya. Bukan hanya untuk penafasan kita saja, asap rokok juga sangat tajam menyerang dada, yang jika terus dihirup dada akan terasa sakit dan sesak".

Tidak salah jika wanita tidak suka laki-laki merokok. Ini saya benarkan. Sebab dekat orang merokok bagi orang yang tidak merokok asapnya jika dihirup lama-lama dada akan sakit dan sesak, tentu merugikan yang tidak merokok.

Terlebih mayoritas wanita di Indonesa mereka bukanlah pengonsumsi aktif rokok bahkan jika dipresentase saya yakin populasi perempuan yang merokok tidak sampai lebih dari 5% dari total keseluruhan wanita yang ada di Indonesia.

"Perlu diketahui bersama ini nyata bahwa menghirup asap rokok bagi orang yang tidak merokok merupakan sebuah siksaan. Mereka yang tidak merokok terus-terusan menghirup asap rokok, dada jelas akan sakit, kemudian sesak tidak dapat dihindari".

Mengapa dada sesak dan sakit terus-terusan saya singgung? Karena saya juga merasakan sendiri hal serupa. Saya merasakan itu ketika saya harus tetap berkerumun dengan para perokok yang sudah menjadi bagian dari teman saya bergaul.

Tidak bersosial gara-gara menghindari rokok bukanlah alasan logis. Bagaimana pun manusia sebagai mahluk sosial, penting untuk tetap menjaga bersosial dengan teman. Tetapi bagimanakah bersosial tetap jalan, lalu terbebas dari asap rokok yang mayoritas krumunan teman itu perokok? Atau jika tidak dapat terbebas, bagimanakah cari mengurangi dampak tersebut?

Kesadaran Solusi Terbaik Non Perokok dan Perokok

"Jika saklek dan cenderung tidak saling mentolerasi satu sama lain perihal himbauan pada hal yang disukai orang lain dan tidak disukai disisi lain oleh orang lain memang yang akan ada hanya menjadi pertentangan dan selalu saling menentang satu sama lain".

Benar, pertentangan antara siapa yang harus mengalah menjadi soal pelik antara perokok dan non perokok. Dan sesuatu yang menimbulkan kenikmatan seperti rokok--- mereka perokok tidak peduli bagaimana dampak yang akan mereka timbulkan kepada yang tidak merokok itu pasti dalam kenyataannya.

Mencari solusi terbaik pertentangan antara non perokok dan perokok nyatanya memang sedikit agak sulit. Bagimanapun semua memiliki kebebasanya sendiri-sendiri melakukan sesuatu. Tetapi setiap manusia punya hak untuk menikmati udara segar tanpa asap rokok.

Maka yang jelas dan harus digaris bawahi adalah segala sesuatunya ketika akan dilakukan harus disadari terlebih dahulu termasuk aktivitas dari merokok. Seperti yang sudah kita tahu untuk mencapai titik kesadaran sangat sulit. Terkadang yang sifatnya ingin menyadarkan pun belum tentu dapat diterima dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun