Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

K3P dan Proses Kreatif Masyarakat Desa

17 Juni 2020   09:56 Diperbarui: 17 Juni 2020   10:33 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokpri (Pedagang Pasar Rakyat K3P)

"Karena tidak ada tujuan yang tidak mungkin dapat diwujudkan ketika kita bekerja bersama-sama"

Satu tawaran yang tidak dapat manusia Indonesia ingkari di abad ke-21 ini adalah geliat apik kemajuan zaman. Tentu saya tidak sedang berbicara teknologi, politik pemerintahan, atau bagaimana tren pasar dalam ranah ekonomi yang sedang berlangsung kini.

Jelas, yang saya ingin angkat sebagai pembahasan adalah peran masyarakat Indonesia di abad ke-21, yang pada wacananya akan melangkah menuju masyarakat maju tanpa disadari, bahkan oleh sebagian besar masyarakatnya sendiri.

Dalam sebuah tata kelola kota, memang tidak dapat disangkal. Kota tanpa adanya kreatifitas masyarakatnya secara otomatis akan maju dengan sendirinya. Sebab umumnya kota, keberadaanya sangat bertumpu pada perkumpulan wilayah industri, pergerakan manusia yang banyak sehingga menciptakan masyarakat majemuk, serta pusat-pusat pemerintahan yang telah mendukung sebelumnya sebagai sarana pengembangan.

Namun disini jelas sekali, sebuah Negara dapat dikatakan maju ukuranya  bukanlah keadaan kotanya, melainkan Desa-desa yang dibangun oleh Negara tersebut. Pertanyaannya mengapa ukuran Negara maju ada pada kondisi Desanya?

Tentu saya punya pandangan tersendiri. Umumnya kebanyakan Desa, sumber daya apa yang dapat mereka maksimalkan untuk menunjang kemajuannya sendiri?

Tidak lain Desa diberbagai belahan Negara di dunia sangat bertumpu kepada hasil pertanian. Tidak jauh berbeda, Desa di Indonesia juga sama, mengandalakan hasil pertanian sebagai pusat perekonomiannya.

Tetapi mengapa ukuran kemajuan suatu Negara ada pada desanya, jawabanya yakni dari bagaimana sumber daya manusia itu menggali potensi yang lain dari pertanian--- yang dapat menjadi nilai tambah ekonomi masyarakatnya sebagai tonggak bahwa; kemajuan sebuah Negara ada pada nilai kemakmuran masyarakatnya sampai kepada wilayah-wilayah minim pembangunan seperti wilayah pedesaan.

Oleh karena itu saya katakan, untuk menjadi Negara maju, inovasi peradaban harus dimulai dari Desa. Sebab keterbatasan ruang-ruang yang ada di Desa merupakan tantangan tersendiri bagi sumber daya manusia, dalam hal ini masyarakat harus memulai babak baru. Tentu yang harus dapat dilakukan adalah berinovasi dalam kreatifitas membangun membangun tantanan ekonomi hingga kebududayaan baru yang ada dan berkembang di Desa.

Kembali seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, Desa bukanlah Kota yang secara otomatis dapat maju karena factor penunjangnya.Tanpa dibarengi dengan kreatifitas sebagai penunjang tumpuan ekonomi utama yakni pertanian, sebuah Desa didalam Negara tidak akan pernah maju meskipun Desa tersebut makmur betumpu pada sektor pertanian.  

Maka perlu diingat bawasanya ketika seorang masyarakat sudah makmur, apakah yang akan masyarakat kejar lagi selain pengetahuan? Tentu kebutuhan untuk tahu masyarakat abad ini sudah tidak terbendung lagi dibalik kemakmuran yang sudah mereka rasakan.

Tidak heran jika didalam gaya hidup masyarakat Desa saat ini mengejar keindahan, kenikmatan kuliner serta tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi melepas penat kehidupan mereka.

Inilah potensi besar dari Desa untuk kemajuan Negara, bahwa masyarakat harus berbenah untuk kemajuan Desa itu sendiri, dari perekonomian hingga peradaban yang akan diwariskan kepada anak-cucu nanti, berangkat dari menggali potensi ekonomi kreatif yang dapat dioptimalkan di pedesaan.

K3P  wujud kreatifitas masyarakat Desa Karangrena

sumber gambar: dokpri
sumber gambar: dokpri

Membangun masyarakat berarti melibatkan semua elmen masyarakat. Oleh sebab itu dukungan atas suatu ide, konsep, serta pengembangannya haruslah didukung semua pihak.

Tidak dipungkiri dibalik kreatifitas dalam ide, konsep, serta bagaimana penjabaran akan peluang itu sendiri, tidak hanya butuh sumber daya manusia yang terbangun, tetapi butuh juga akomodasi modal, dimana modal tersebut sebagai sarana implementasi ide-ide kreatif masyarakat.

K3P atau Kampung Kreatif Karisma Pertamina yang ada di Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap telah menjawab kebutuhan itu sebagai sarana menjadi Desa maju berakar dari kreatifitas masyarakatnya.

Diresmikan 15 juni 2020 lalu, K3P bukan hanya akan menjadi icon baru Desa Karangrena, lebih dari itu akan menjadi sumber ekonomi baru masyarakat pedesaan selain dari pada hasil pertanian.

Sebab perjalanan K3P sendiri merupakan kreatifitas yang murni dari keinginan segenap masyarakat Desa Karangrena. Mereka membuat suatu konsep dimana ide-ide dalam pemberdayaan masyarakat harus efektif sehingga mencapai kata produktif.

Proses dari kreatif meskipun tanpa modal dalam membuatnya, bukan berarti suatu tawaran ide terbaik tidak dapat mendatangkan dukungan modal, jika memang peluang tersebut benar-benar ada..

Melalui dana CSR (corporate social responsibility) masyarakat Desa Karangrena membuat suatu tawaran baru kepada PT. Pertamina Fuel Terminal Maos yang tidak jauh daerah oprasionalnya dari Desa Karangrena bahwa; sesuatu yang akan menjadi nilai terhadap hajat hidup masyarakat haruslah didukung.

Banyak hal yang digagas oleh K3P atau Kampung Kreatif Karisma Pertamina untuk dapat memberdayakan masyarakatnya. Meskipun tanpa ada daya tarik wisata sebuah wilayah itu tidak menarik untuk dikunjungi tetapi tujuan dari K3P sendiri adalah kreatiftas masyarakatnya, menggali potensi yang ada di Desa Karangrena, serta mengaktifkan semua elmen masyarakat untuk menjadi nilai lebih, bahwa ketika semua elemen bergerak, berinovasi, kreatif dan produktif, ujungnya akan mengundang wisatawan sebagai parwisata kreatif baru untuk masyarakat saat ini.

Oleh karena itu dari banyak wacana gagasan ide-ide kreatif kedepan dan yang saat ini sudah terwujud dengan adanya K3P, semua bersumber dari pemberdayaan masyarakat. Mengapa pemberdayaan masyarakat penting dalam mengawali ide-ide? Atau wacana tentang proses kreatif membangun kemajuan sebuah Desa? Tanpa sumberdaya manusia yang mendukung, membaca, serta mengimplementasikan dalam praktik sebuah ide---- visi tidak akan pernah menjadi nyata dan memberi dampak pada masyarakat.

Maka merupakan pilihan yang tepat disamping membuat sumber daya manusia yang solid, serta megetahui adanya visi kedepan bahwa suatu wilayah harus mempunyai nilai untuk dikunjungi, gebrakan utama dan akan disusul dengan gebrakan-gebrakan lain oleh K3P yaitu menciptakan destinasi wisata baru memaksimalkan apa yang menjadi potensi wisata, salah satunya yakni pesona Sungai Serayu sebagai bagian terbesar dan berpengaruh dalam peradaban budaya masyarakat Desa Karangrena.

sumber gambar: dokpri (Pedagang Pasar Rakyat K3P)
sumber gambar: dokpri (Pedagang Pasar Rakyat K3P)
Saat ini K3P mewadahi apapun bentuk kreatifitas masyarakat dengan membuat pasar rakyat yang fungsinya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui produk-produk asli desa, kuliner yang disajikan oleh masyarakat Desa Karangrena, serta kerajinan tangan yang mendatangkan nilai jual sebagai kebutuhan alat rumah tangga atau kebutuhan kerajinan tangan sebagai kesenian.

Selain pasar rakyat yang dibangun oleh K3P, masih banyak aspek yang turut dibangun yakni sanggar seni budaya dan panggung pementasan kesenian. Tidak lain tujuannya adalah guna memproduksi seni dan hiburan tersendiri sebagai daya tarik pengunjung memaksimalkan seniman-seniman yang ada di Desa Karangrena, yang terkenal sebagai gudangnya seniman diwilayah Kabupaten Cilacap.

Serta lebih tinggi dari itu sanggar seni budaya K3P juga sebagai pusat kebudayaan warga masyarakat Desa Karangrena, dimana nantinya sanggar tersebut juga menjadi pioner menjaga lestarinya seni tradisional sebagai warisan kebudayaan adiluhung leluhur masyarakat Desa Karangrena.

sumber gambar: dokpri (panggung K3P dan Seniman)
sumber gambar: dokpri (panggung K3P dan Seniman)
Sebab berawal dari sebuah wacana akan kreatifitas tentang suatu konsep bagaimana sesuatu harus berarti, bermanfaat dan melindungi hak hidup masyarakat umum, itulah filosofi terbesar makna dari adanya pembangunan Kampung Kreatif Karisma Pertamnia (K3P) Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.

Karena jika tujuan pariwisata adalah ekonomi, bukankah ekonomi berputar dari skop produksi, pasar, serta konsumen? Sedangkan menciptakan sarana wisata sendiri merupakan daya tarik untuk stimulus kegiatan ekonomi masyarakat?

Dalam hal gagasan kreatif, K3P berpegang pada semua unsur potensi Desa Karangrena mengadopsi konsep desa wisata untuk menjadi pusat-pusat ekonomi baru, mengandalkan kreatifitas mengali potensi desa dan masyarakatnya secara menyeluruh, guna menjadi nilai dari stimulus sarana memaksimalkan dan memajukan perekonomian masyarakat Desa Karangrena.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun