Di dalam keadaan apapun roda perekonomian tetap harus dijalankan. Karena perekonomian sendiri seperti nadi yang menghidupkan masyarakat kini dan nanti.Tanpa lancarnya kegiatan ekonomi, bukan hanya akan mencipatakan resesi tetapi krisis yang akan berujung pada dampak keamanan dan keselamatan masyarakat.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena pandemi COVID-19 memukul keras dunia usaha masyarakat perkotaan, yang tentu juga berimbas pada masyarakat pedesaan. Dimana akibat pembatasan sosial bersekala besar atau PSBB di kota-kota seperti Jakarta dan kota besar lainnya akan sangat mempengaruhi jalannya perekonomian masyarakat suatu negara.
Oleh sebab itu selama fenomena COVID-19 Â dan PSBB untuk mencegah pandemi Virus COVID-19 ini terus berlangsung dibanyak wilayah baik di kota besar maupun kecil secara otomatis akan terjadi resesi ekonomi.
Maka saat resesi ekonomi berpotensi terjadi daya-daya ekonomi haruslah tetap di bina dan dijaga produksinya untuk terus menghidupkan perekonomian Negara. Sebab nadi perekonomian suatu negara bagaimanapun keadaannya tetap ada dan dimulai dari desa.
PT. PERTAMINA Fuel Terminal Maos selaku BUMN bekerja sama dengan BUMdes RENAJAYA Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap melalui program CSR atau Corporate Sosial Responsibility, hari Jumat tanggal (16/04/20) melakukan kerja sama sebagai langkah memberdayakan ekonomi masyarakat Desa.
Kerja sama tersebut yakni dengan memberi bantuan alat produksi berupa kebutuhan Konveksi kepada mitra-mitra BUMDes RENAJAYA di Desa Karangrena. Disamping itu PT. PERTAMINA Fuel Terminal Maos juga membeli Produk APD/HAZMET dan Juga FACE SHIELD (Pelindung Wajah) yang diproduksi langsung oleh pengusaha konveksi mitra BUMdes Renajaya.
Selain kebutuhan alat Konveksi, PT. Pertamina juga memberikan Mesin penghancur cangkang totok thoe guna mendukung para nelayan thoe di Desa Karangrena. Di mana limbah thoe berupa cangkang yang sebelumnya tidak berdaya guna diharapkan dengan bantuan mesin penghacur kerang totok thoe tersebut, dapat memberi nilai lebih kepada nelayan thoe Desa Karangrena.
Nantinya kerang totok thoe  akan dijadikan pakan ternak. Maka untuk mendukung riset tentang cangkang thoe tersebut pihak BUMDes RENAJAYA juga sudah bekerja sama dengan Bidang Riset dan Teknologi Universitas Muhamadiyah Purwokerto (UMP), guna meneliti lebih lanjut kualitas kerang totok thoe Sungai Serayu tersebut sebagai pakan ternak.
"Disampaikan langsung oleh Manager PT. PERTAMINA Fuel Terminal Maos, Bapak Sonny Besar Indra F: Komitmen Pertamina memberikan stimulan ekonomi berupa penguatan managerial keanggotan dan management program CSR sebagai pondasi untuk tetap memperkuat eksistensi perekonomian di Desa sekitar daerah oprasional Fuel Terminal Maos di tengah pandemi COVID-19".
Dengan adanya program ini PT. PERTAMINA Fuel Terminal Maos melalui program CSR juga berharap menjadi salah satu solusi untuk masyarakat sekitar daerah oprasional yang saat ini kesulitan ekonomi akibat dari pandemi COVID-19.
"Martin Tri Santoso Direktur Utama BUMDes Renajaya mewakili semua anggota dan mitra BUMdes Renajaya juga mengucapkan terima kasih kepada PT. PERTAMINA yang selalu berkomitmen memberikan baktinya untuk negeri. Sekaligus mendukung BUMDes untuk berinovasi dan berekreasi mengembangkan ekonomi dan memberdayakan potensi masyarakat yang ada di Desa khususnya Desa Karangrena".
Untuk itu sinergitas antara BUMN dalam hal ini PT. PERTAMINA Fuel Terminal Maos dengan BUMDes RENAJAYA Desa Karangrena sangat diperlukan guna mendukung eksistensi perekonomian tingkat desa. Bukan hanya dimasa pandemi COVID-19 tetapi juga berkelanjutan pasca pandemi COVID-19 seperti yang sudah terjalin sebelumnya antara BUMdes Renajaya dan PT. PERTAMINA Fuel Terminal Maos.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H