"Dalam setiap wacana pembangunan, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Karena setiap detak waktu adalah upaya membangun--- Â membangun apa saja yang perlu dibangun untuk kemaslahatan hajat hidup bersama sebagai bagian dari masyarakat"
Membangun kehidupan bermasyarakat sendiri berarti sedang membangun sebuah peradaban dunia baru. Karena dari sana kualitas-kualitas manusia terus ditingkatkan oleh segala bentuk dampak dari pembangunan-pembangunan tersebut. Ketika kesadaran masyarakat terus terbangun, bukan tidak mungkin kesadaran manusia akan pentingnya menjaga alam, lingkungan, dan pemberdayaan sebagai masyarakat akan terus merangkak menjadi lebih baik.
Untuk membangun masyarakat itu sendiri, bukan hanya tanggung jawab swadaya dari masyarakat, atau tanggung jawab dari pemerintah dalam hal ini melalui kebijakan Negara. Pemangku-pemangku kepentingan dalam masyarakat  melalui sendi-sendi bisnis, yang dalam oprasionalnya bersentuhan langsung dengan masyarakat, juga perlu dan harus terlihat sebagai upaya bekerja sama membangun kehidupan bermasyarakat.
Bisnis tanpa masyarakat tidak akan pernah jalan. Masyarakat tanpa lingkungan hidup yang baik, tidak menjadi masyarakat yang sehat untuk terus melanjutkan kehidupannya. Tentu juga dengan pembangunan manusia yang mandeg dalam masyarakat, tidak mungkin mereka akan berbudaya dengan lebih "bermoral" sebagai manusia, yang secara kehidupan sendiri mereka akan terjun menjadi bagian dari masyarakat.
Oleh karena itu, pembangunan yang berkesinambungan sebagai tanggung jawab sosial sangat diperlukan untuk masyarakat , bukan untuk jangka pendek, namun juga untuk jangka panjang mewarisi tatanan kehidupan yang baik untuk generasi penerus masa depan bermasyarakat.
Karena pembangunan yang berdampak bagi masyarakat, bukan hanya menjadi pondasi, tetapi menjadi rumah dimana dari masyarakat sendiri yang akan membangun, merawat, dan menuai hasil walaupun hanya menjadi tempat bertenduh dimasa selanjutnya, namun memberi dampak nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai "masyarakat" baik saat ini maupun dimasa depan nanti.
Upaya Pertamina TBBM Maos Memasyarakatkan "Masyarakat" Sekitar Melalui Bisnisnya
Â
 "Berawal dari  konsep, bagaimana sesuatu harus berarti, bermanfaat, dan melindungi hak hidup masyarakat umum. Itulah sejatinya makna dari pembangunan, baik infrastrukture sarana hidup, maupun pendidikan sebagai bagian pembangunan manusia mengisi kehidupan"Â
Masyarakat, lingkungan, dan ekonomi merupakan hal yang sudah dan harus menjadi tanggung jawab bersama termasuk perusahaan (bisnis) didalamnya. Maka kontribusi perusahaan sebagai upaya berkelanjutan dalam pembangunan masyarakat terkait dengan manajemen dampak baik positif maupun negative haruslah tepat sasaran.Â
Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab social perusahaan adalah konsep bahwa oraganisasi, khususunya perusahaan memiliki berbagai tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang diantaranya konsumen, lingkungan sekitar, dan berbagai aspek oprasional mencakup ekonomi, serta pemberdayaan sosial kemasyarakatan.Â
Keberadaan PT Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Maos sebagai lembaga bisnis perusahaan tentu ikut andil mengarah kepada tanggung jawab sosial itu sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup, maupun kesejahteraan warga sekitar daerah oprasionalnya. Untuk itu berbagai upaya telah dilakukan Pertamina TBBM Maos diantaranya; pengembangan ekonomi melalui UMKM, Pertanian, dan menjaga lingkungan hidup masyarakat sekitar.Â
Perhatian terhadap UMKM sendiri salah satunya memberikan bantuan berupa mesin gilling daun kelor kepada kelompok tani wanita desa Adipala, Kecamatan Adipala, Cilacap. Selain itu bantuan mesin juga sangat berdaya guna untuk menggiling daun kelor menjadi serbuk teh yang siap untuk diseduh dan dikonsumsi. Â
PT Pertamina TBBM Maos juga menghadirkan praktisi obat tradisonal dari LOKA POM Banyumas sebagai wujud edukasi tentang pelatihan bagaimana membuat obat tradisional dari daun kelor, serta tata cara mengurus ijin edar tersebut.
Sedangkan kepedulian akan lingkungan hidup masyarakat PT Pertamina TBBM Maos melakukan koservasi penanaman pohon sepanjang susur Sungai Serayu.Â
Tujuannya tentu untuk mengurangi erosi disepanjang daerah aliran sungai  terdampak erosi Sungai Serayu, yang sampai saat ini belum tertangani dengan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Penanggulangan erosi sungai sendiri diperkirakan menelan biaya yang cukup besar, dampak dari erosi Sungai Serayu di desa Karangrena telah mengurangi jumlah lahah di dua RT desa tersebut.Â
Ketika erosi Sungai Serayu tersebut terus berlangsung tidak ada penanganan dengan baik, desa Karangrena sendiri dimasa depan terancam hilang. Berikut link artikel bagaiamana penjabaran desa Karangrena diprediksi akan hilang dimasa depan. Langkah  Pertamina TBBM Maos untuk andil dalam menjaga lingkungan sendiri melalui konservasi penanaman pohon sangat efektif dan memperlambat laju erosi Sungai Serayu di desa Karangrena.Â
Tetapi bagimanapun bentuk dari berbagai pertangungjawaban sosial perusahaan dalam hal ini "PT Pertamina TBBM Maos" baik terhadap UMKM, Pertanian, dan Lingkungan, tetap semua kembali kepada komitmen masyarakat untuk menjaga, mengembangkan, dan membuat kemajuan itu sendiri bagi dan untuk masyarakat.Â
Melalui dana CSR Pertamina TBBM Maos akan selalu berusaha untuk mengembangkan potensi usaha-usaha yang ada dimasyarakat, maju tidaknya usaha tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat selaku pelaku, namun PT Pertamina TBBM Maos akan terus berkomitmen memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan semakin memasyarakatkan "masyarakat" melalui CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai alat kemajuan bersama didalam kehidupan bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H