Tetapi dengan pemikiran yang terus berkembang dan moderitas saat ini di tanah Jawa. Kebudayaan, agama dan filsafat cenderung dibagi-bagi. Kini banyak orang menganggap bahwa mereka terpisah antara kebudayaan, agama dan filsafat. "Tuhan menentukan nilai melalui agama. Manusia menentukan nilai melalui filsafat. Kebudayaan berpangkal pada manusia, maka yang menentukan kebudayaan adalah filsafat".
Agama, Kebudayaan, dan filsafat merupakan ruang yang sama berpangkal untuk mencapai spiritualitas manusia. Seharusnya sebagai manusia Jawa memang harus beragama sekaligus berbudaya sebagai kejawen itu sendiri. Tentu supaya kearifan (filosofi) bagaimana harus memandang hidup bermasyarakat, berdampingan dengan alam, dan juga dengan mahluk-makluk ciptaan-Nya, tidak semakin jauh terdegradsi karena manusia Jawa semakin tersing dengan kebudayaannya sendiri, yang leluhur sudah bangun dikehidupan sebelumnya.Â
"Manusia jawa memang harus beragama sekaligus berbudaya sehingga mereka tetap mengenal filosofi-filosofi kehidupan yang leluhur ciptakan untuk generasinya".
 Â