Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesan Pekerja Lapangan dan Narasi Pencari Kerja

22 Juni 2019   18:35 Diperbarui: 25 Juli 2019   19:07 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi; dokpri

Langsung mampu dalam menangani apa yang dikerjakan saat masih wawancara memang tidak begitu penting. Karena ketika kita diterima bekerja, pasti kita dilatih baik dari senior, maupun menejemen pelatihan kerja, yang di sediakan oleh perusahaan.

Betuk kemampuan disini adalah dasar. Jika kita mempunyai dasar-dasar dari apa yang akan kita kerjakan kelak, ketika diterima kerja oleh perusahaan, seperti misalnya; ketika kita sekolah jurusan teknik, dan dilapangan bekerja secara teknik, baik mesin, elektrikal, sipil dan sebagaianya. Tentu untuk factor dasar pengetahuan kemampuan sendiri menentukan.

Lebih menguntungkan, ketika wawancara ,dan kita dapat berbagi kemampuan kerja kita sebelumnya, dengan pernah bekerja di bidang atau dunia yang sama, dengan perusahaan apa yang akan kita lamar. Sangat menjadi nilai plus, dan kesempatannya besar diterima oleh perusahaan.

Sebab perusahaan berpikir, jika harus mengajarkan tanpa ada dasar pengetahuan terlebih dahulu yang di punyai, akan lebih lama belajarnya. Tetapi jika ada, dan punya dasar, mereka akan cepat belajar, bahkan berbagi pengetahuan akan kemampuan mereka, jika " dilapangan sama-sama bekerja secara teknis".

"Kemampuan kerja memang seperti kewajiban, tetapi asalkan kita terkesan semangat memandang kerja, itu termasuk juga bagian dari modal kemampuan".

Menguasai lapangan

Setingkat lebih tinggi dari kemampuan, yaitu menguasai lapangan. Menguasai lapangan bukan kita preman yang di takuti orang, tentu bukan! Disini menguasai lapangan yaitu menguasai setiap akomodasi kerja lapangan, seperti mengenal alat kerja lapangan, menggunakan, bahkan tahu segi perawatannya setiap alat kerjanya.

Pekerja lapangan, merupakan pekerja alat, tidak ada alat berarti tidak dapat bekerja. Inilah bagaimana pentingnya menguasai lapangan. Apa yang dapat kita tawarkan pada perusaahan tentang penguasaan lapangan, sangat menjadi pertimbangan perusahaan.

Terlebih kita menguasai, apa yang tidak kebanyakan orang kuasai. Bisa dibilang kita "ahli" dalam bidangnya, tentu kita di bedakan ruangnya, dan salah satu kandidat utnuk diterima kerja tersebut oleh perusahaan.

Oleh sebab itu pekerja masa depan adalah pekerja lapangan, semua pemaparan diatas tentu karena sebab, utamanya adalah faktor pengalaman kerja. Untuk kini yang sedang menjalani kerja lapangan, potensi mengenal, dan menguasai harus dipelajari, sebagai keunggulan kelak ketika bosan, ingin pindah tempat kerja. Yang belum punya pengalaman kerja lapangan, jangan pernah menyerah, pasti ada titik keberuntungan itu. 

"Ada dan bisa kerja karena terus mencari pekerjaan, ketika kita terus berusaha, pekerjaan impian pasti akan menanti. Semua bentuk usaha ,pasti ada bentuk hasil didalammnya, semangat pencaker "para pencari kerja", jangan pernah menyerah sebagai dan pencari kerja pekerja lapangan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun