Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Candu Baru Masyarakat Indonesia?

14 Juni 2019   08:24 Diperbarui: 16 Juni 2019   13:44 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Diambil dari komunitaskretek.or.id

Masyarakat sudah baik, mengapa ia "masyarakat" masih dibawa narasi perang mempungut sumbangan kekuasaan Negara oleh para politikus? Dipikir seakan tidak sampai, apakah masyarakat terlalu baik, atau politikus yang padai dalam memperankan ekting seakan-akan mereka ini penting? 

Logika yang dijungkir balikan. Saya lihat di beranda setiap Partai politik sebagai lembaga penggerak negara semua menyertakan ideologi Pancasila.

Jika ideologinya sama, dan disepakati, mengapa semua ingin berkuasa tanpa saling ampun-mengampuni? Setiap hari ramai, demo, rusuh, akhirnya berseninergi dalam koalisi? Coba dibayangkan, permaianan apa ini? 

Seperti anak TK di pojok desa yang berebut Kelereng, tonkok-tonjokan, Nangis, lalu baikian dan kelerengnya di bagi menjadi dua. Mungkin itu merupakan bagian dari basa-basi politik menciptakan drama mencari simpatik penontonnya yakni "masyarakat".

Dihadapan kesepakatan berdirinya  politik Negara atas haluan ideology, sudah tidak dibutuhkan lagi. Isu-isu rezim atau lain sebagainya sudah tidak harus di perbincangkan lagi. 

Pada intinya masyarakat ingin kerja nyata dari Negara membuat keadilan untuk melayaninya dengan segenap nalar dan kebaikan. Upah-upah buruh masih rendah, Petani masih galau akan panen atau tidak dibalik serangan hama tikus yang sedang menyerang lahan mereka.

Apakah benar politik itu candu bagi masyarakat baru? Saya kira ini nyata adanya dan harus saya iya-kan sebagai bentuk kajian. Media-media masih meliput berita-berita untuk di ikuti, "mereka yang gila akan informasi politik". 

Jualan tulisan ramai dengan berbagai isu politik, tetapi  ya sudahlah negrinya "Saya Indonesia, Saya pancasila" memang begitu. Saya sebagai penulis pun ikut candu juga membahas politik, bukan apa, penulis bangga jika tulisannya dibaca banyak orang. Menulis tulisan politik merupakan hal yang banyak dicari itu dan dibaca, saya-pun menjadi candu menulis Politik.

Tetapi harus pembaca ingat, informasi baik dari media atau sumber apapun jika mau di telah, silahkan saja. Untuk di ingat pula, boleh mengikuti tetapi jangan pernah membuat anarki yang justru mangahancurakan nama baik diri sendiri, dihadapan masyarakat yang sedang ingin di perhatikan negara kini. 

Politik dan politikus tidak ubahnya akan begitu, Negara tetap saja, dan kita masyarakat ya begini-begini saja. Tanpa ada upaya berusaha menghidupi diri, masyarakat tidak akan hidup tanpa usahanya sendiri. Mulai nyok menjadi  masyarakat Indonesia, kita mikir lagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun