Berbicara perebuatan kekuasaan antar kelompok, mungkin benar semesta orbrolan Desa disana. "Untuk membangun sebuah Pos Kamling RT, berebut  ini dan itu masalah pernan lalu menjadi konflik, baik dari ketua RT atau Warganya". Jika diterus-teruskan adanya konflik itu, bisa terjadi RT yang lingkungannya kecil dapat dibagi menjadi dua, antar kelompok sini dan sana, masing- masing ada ketuanya.
Apa lagi kita berbicara Indonesia yang luas, tentu sangat rawan menimbulkan konflik. Saya kira hanya upaya warga Negara bersama membangun kesadaran hidup bersama tanpa harus berkonflik, bukankah jalan penyelsaian masalah politik harus dilalui dengan mufakat? Bukan dengan angkat senjata menambah korban?
Jika memang tidak ada kesadaran hidup bersama dan hanya akan menumpahkan darah manusia tidak ada habisnya, untuk apa Indonesia ada? Satu darah korban manusia lebih berharga dari pada nama Indonesia yang terus diperebutkan, hingga akan terus menambah berjuta-juta korban dalam membangun indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H