Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konflik Kepentingan Kivlan Zen dalam Politik Mutakhir?

12 Juni 2019   13:02 Diperbarui: 12 Juni 2019   13:14 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Mayor Jenderal TNI Purn Kivlan Zen (kanan) berjalan meninggalkan Bareskrim Polri usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (13/5/2019). Kivlan diperiksa terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong dan melakukan makar. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Berbicara perebuatan kekuasaan antar kelompok, mungkin benar semesta orbrolan Desa disana. "Untuk membangun sebuah Pos Kamling RT, berebut  ini dan itu masalah pernan lalu menjadi konflik, baik dari ketua RT atau Warganya". Jika diterus-teruskan adanya konflik itu, bisa terjadi RT yang lingkungannya kecil dapat dibagi menjadi dua, antar kelompok sini dan sana, masing- masing ada ketuanya.

Apa lagi kita berbicara Indonesia yang luas, tentu sangat rawan menimbulkan konflik. Saya kira hanya upaya warga Negara bersama membangun kesadaran hidup bersama tanpa harus berkonflik, bukankah jalan penyelsaian masalah politik harus dilalui dengan mufakat? Bukan dengan angkat senjata menambah korban?

Jika memang tidak ada kesadaran hidup bersama dan hanya akan menumpahkan darah manusia tidak ada habisnya, untuk apa Indonesia ada? Satu darah korban manusia lebih berharga dari pada nama Indonesia yang terus diperebutkan, hingga akan terus menambah berjuta-juta korban dalam membangun indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun