Disamping hal ini sangat berguna bagi masyarakat umum dalam pembelajaran berpikir dan berpengetahuan, juga sangat berguna bagi seorang akademisi untuk menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Bukankah menjadi sangat sayang ketika, "banyak orang yang secara pengetahuan telah banyak seperti; guru-guru dan cendikiawan tetapi tidak punya banyak kontribusi terhadap masyarakat umum"? Seharusnya Negara dapat menjembatani masyarakat untuk hal pengetahuan, di mana yang lebih pengetahuannya dibagi untuk yang kurang dalam berpengetahuannya.
Tempat pembelajaran
Banyaknya aula sekolah negri, dan kantor-kantor pemerintahan yang kosong di waktu akhir pekan, dapat juga digunakannya sebagai tempat pembelajaran masyarakat umum. Untuk supaya pembelajaranya lebih efektif, pembelajaran harus dilakukan merata di desa-desa maupun kota.
Dengan terperhatikan semseta pengetahuan masyarakat lewat kerja nyata dalam pembelajarannya, secara langsung masyarakat akan merasa terperhatikan oleh pemerintah "Negara" dengan adanya penyelenggaraan ini. Jika gagasan dapat terlaksana, akan sangat menjadikan sarana pelepas dahaga keinginan belajar berpikir dengan pengetahuan masyarakat yang kurang sekali terfasilitasi dan terpendam karena keterbatasan biaya.
Alat --alat penunjang sebagai sarana belajar dapat memakai fasilitas dari kantor pemerintahan seperti pengeras suara, dan segala yang mendukung proses belajar masyarakat umum, saya kira sudahlah lengkap di kantor-kantor pemerintah desa maupun gedung-gedung sekolah negri. Tetapi pada akhirnya hanya tekad dan kesediaan berbagai pihaklah yang akan menjadikan terwujudnya pelaksanaan gagasan ini, membuat "taman belajar bagi masyarakat umum".
Setiap individu dalam masyarakat umum pasti mempunyai kesadaran untuk belajar. Untuk itu sasaran dari pelaksanaan gagasan ini adalah masyarakat yang sadar akan pembelajaran berpikirnya akan pengetahuan. Dan juga untuk masyarakat yang ingin keluar dari kebodahan dan kurangnya keterampilan berpikir dengan pengetahuan yang dapat menimbulkan kemiskinan, baik ide ataupun kebuntuan usahanya.
Taman belajar sebagai lahan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak adanya taman belajar bagi masyarakat Indonesia yang disediakan oleh pemerintah secara gratis, membuat banyak dari masyarakat yang tidak mampu mengakses belajar dengan biaya tinggi justru akan menjadi masyarakat miskin berpikir dan miskin kreatifitas.
Jika keyakinan dalam berbangsa salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat, seharusnya gagasan ini bisa menjadi pertimbangan negara dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat pada umumnya. Tujuan taman belajar sendiri yaitu mempermudah akses belajar berpikir dengan pengetahuan masyarakat umum, dan juga mencerdaskan kehidupan masyarakat pada umumnya agar dapat dibuktika dengan realita. Bukankah masyrakat merupakan asset berharga sebuah bangsa dan Negara? Jika masyarakat maju, Negara dan bangsa juga akan maju pada akhirnya, demikian pikirkanlah pemerintah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H