Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Puasa Menurunkan Produktivitas Menulis?

11 Mei 2019   14:34 Diperbarui: 11 Mei 2019   16:15 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti inspirasi yang bolong separo, rasanya jika perut kosong enggan sekali untuk berpikir apa lagi menulisnya. Jemari pun rasanya tidak bergairah saja, inginnya terus tidur dibawah dinginnya Air Conditioner, adem!

Menjadi pertanyaan apakah puasa menurunkan produktifitas berpikir untuk ditulis? Tetapi jika ia, mereka kok tetap produktif menulis? Apakah ada korelasinya tentang perbedaan produktifitas menulis saat puasa?

Ini bukan saja wajib dicari tahu, tetapi wajib juga dirasa untuk ditulis, karena dipikir lalu ditulis sedang puasa apalagi menjelang sore ini sangat membuat genting, jelas berat!

Memang mengantuknya mata ini ketika siang menjelang sore tiba sangat dirasakan orang puasa. Belum lagi dengan aktivitas tidur di bulan ramadan yang tidak normal seperti hari-hari biasa. Saya menduga keadaan ini menjadi dasar enggannya berpikir untuk ditulis.

Saya pikir, puasa punya andil dalam menurunkan produktifitas kita dalam menulis, apa lagi di waktu menjelang sore hari tiba. Badan lemas, perut kroncongan, dan daya pikir yang lemah karena lapar dan sebagainya. Jelas, membuat kita enggan untuk menulis, mending tidur, apa lagi saat hari libur kerja.

Tetapi bagi yang ingin menjalankan menulis secara produktif di bulan puasa, siasat mecari cara bagaimana, sangat menentukan hasilnya. Sebab, menurut saya, sulit jika harus menulis dengan kebutuhan berpikir tinggi, energi sedang berkurang karena puasa.

Beberapa cara supaya bulan puasa kita masih tetap dapat menulis secara produktif menurut analisa saya;

Sesuaikan topik, pilihlah yang ringanMenyesuaikan topik bukan hanya penting untuk tetap produktif menulis di bulan puasa. Lebih dari itu, topik ringan sendiri menjaga asa untuk tidak menyerah karena badan sedikit lemas saat berpuasa untuk tetap menulis.
Tentukan waktu menulisPilih waktu untuk menulis? saya rasa ini keputusan yang tetap dan bijaksana jika menginginkan tetap produktif menulis saat berpuasa. Karena saat kita tidak sedang puasa, baik malam atau setelah sahur energi kita lebih besar dalam berpikir kemudian ditulis. Setelah sahur merupakan jam paling mengantuk apa lago paginya bekerja, ya sangat baik memang ketika malam hari.
Tulislah lewat perangkat genggam yang simpelPerangkat yang simpel tersebut tentu adalah smart phone. Ketika berpuasa badan lemas, pikiran juga drop. Menulis tangan? tidak mungkin banget kan? Begitupun jika menulis di laptop, membutuhkan ruang gerak yang luas juga sepertinya?
Maka dari itu, bagi saya yang sedang puasa dan merasakan lemas, tetapi ingin selalu menulis? Beginilah cara saya untuk tetap produktif menulis dibulan puasa. Perkara anda segar terus dan tetap produktif meskipun sedang puasa, itu kelebihan Anda, syukurilah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun