Diskusi Dengan Pemilik Grafika Grup
Pada waktu kami berdiskusi dengan pemilik grafika grup ada satu pelajaran yang sangat penting dalam mengarungi kehidupan. Bukan hanya semesta wacana wira usaha tetapi bagaimana hidup itu berarti untuk manusia lain.Â
Pemilik sekaligus pendiri Grafika Grup Kuswintoro atau biasa dipanggl Bung Lim. Beliau bercerita memulai berwirausaha sejak tahun 1969, berawal dari percetakan dan tahun 1982 beliau mengembangkan bisnisnya disektor perhotelan di wilayah Gombong, Kebumen, Jawa tengah. Seperti yang dapat dilihat dalam profil perusahaan itu sendiri, ekspansi binisnya dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Bukan hanya dari dalam wilayah lokal kebumen sendiri, tetepi sudah merambah pada tingkat nasional.
Beliau "bung lim" seorang keturunan Tionghoa yang tinggal di Jawa Tengah tepatnya di Kota Gombong, Kebumen. Menurut saya beliau merupakan pengusaha yang sukses. Acara Studi Banding inipun di buka oleh moderator yang kebetulan juga Dosen mata Kuliah kewirausahaan bapak Ir. Joko Susilo M.M .
Setelah pembukaan berupa sambutan dari Moderator dan Bung Lim, kami rekan mahasiswa dipersilahkan untuk memulai berdisuksi dan menyampaikan pertanyaan- pertanyaan yang ingin dipertanyakan. Konsep study banding ini memang berbetuk diskusi, dimana pengetahuan teori dalam kelas dapat dipertanyakan secara langsung dalam praktek kewirausahaan itu sendiri. Saya berkali-kali melontarkan pertanyaan yang sebelumnya sudah saya susun. Diskusi kami begitu hikmat. Saya begitu menikmati karena saya tidak berpikir sebelumnya, ternyata acara ini dihadiri sang pemilk Hotel, Percetakan dan Restoran Grafika Grup bapak Kuswintoro alias Bung lim.
Saya tidak mau melewatkan kesempatan ini, beliau sudah tua tetapi semangatnya muda kembali ketika melihat kami, itulah kata sambutan yang paling saya ingat. Pernyataan beliau menjadi motivasi kami untuk lebih bersemangat lagi menimba ilmu kewirausahaan pada beliau. Satu demi satu pertanyaan kami lontarkan dan beliau menjawab begitu santai sambil merokok pertanda keakraban.
Saya mencoba mengingat-ingat kembali jawaban dari Pak Kuswintoro ketika kami mengajukan pertanyaan. Kebetulan pelaksanaan study banding sendiri dilaksanakan tahun 2016, ketika saya masih kuliah semester lima. Saya masih menyimpan petikan pertanyaan waktu study banding tetapi pertanyaan teman-teman tidak ada di file saya.
Kurang lebih inilah pertanyaan yang saya buat, dan saya akan mecoba mengingat kembali jawaban dari Pak Kuswintoro selaku pemilik Grafika Grup;
Tanya; "Kami tahu, Dari sekian banyak usaha bisnis mengapa bapak memilih untuk berusaha bisnis restoran, Percetakan dan Hotel? Alasan dasarnya seperti apa? Berapa jauh sisi prospektif dari bisnis Resto, Percetakan dan Hotel yang bapak jalankan? Sudahkah bisnis bapak yang dijalankan sejak tahun 1982 menjawab harapan-harapan bapak"?
Jawab; Tentu sudah, dengan tren positif perusahaan yang terus meningkat, bahkan ekspasi yang sudah me-nasional sebagai bukti. Alasan membuat percetakan sendiri karena semakin majunya dunia pendidikan sekolah-sekolah banyak berdiri di kabupaten kebumen.Â
Percetakan sebagai "bisnis" pada waktu itu belum ada, jadi ini adalah peluang. Seorang pengusaha harus jeli dalam menangkap peluang". Bisnis Restoran dan Hotel juga karena adanya peluang" kedepan gombong akan ramai kerena dilalui jalan nasional.
"Teori Kimbal dan Kombal membahas tentang penentuan lokasi kedudukan usaha, salah satu poin dari teori itu, suatu tempat usaha harus dekat dengan bahan dan pasar. Saya membayangkan keadaan dimana waktu itu saya belum dilahirkan. Imaji saya mengatakan keadaan Kota Gombong sangat jauh dari kondisi sekarang. Pada waktu itu Hal -- hal apa saja yang bapak yakini bisa sukses menjalankan usaha di gombong"?