Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kapitalisme akan Tetap Jaya?

20 April 2019   11:50 Diperbarui: 20 April 2019   21:23 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

medium.com/@remyporter
medium.com/@remyporter
ilustrasi diambil dari perilakuorganisasi.com/ Foto Karl Heindrich Marx

Karl Heindrich Marx dilahirkan tanggal 5 Mei 1818 di kota Trier atau biasanya disebut Traves, suatu daerah yang berada dalam kawasan Rheiland Jerman (Pruja). Kedua orang tuanya adalah keturunan pendeta-pendeta Yahudi. Tahun 1841 Marx menerima gelar Doktor Filsafat dari Universitas Berlin, suatu universitas yang sangat dipengaruhi oleh Hegel dan guru-guru muda penganut Filsafat Hegel, tetapi berpikir kritis.

Kapitalisme dalam pengertian Marx adalah sistem ekonomi dimana sejumlah besar pekerja yang hanya memiliki sedikit hak milik, memproduksi komoditas-komoditas demi keuntungan sejumlah kecil kapitalis yang memiliki hal-hal berikut: komoditas-komoditas, alat-alat produksi, dan bahkan waktu kerja pada pekerja karena membeli para pekerja tersebut melalui gaji. Namun, salah satu pengertian sentral Marx bahwa Kapitalisme lebih dari sekedar sistem ekonomi. Paling penting lagi, kapitalisme adalah sistem kekuasaan.

  

Masyarakat modern menurut Marx terdiri dari kelas pekerja dan kelas pemodal. Pandangan Karl Marx tentang sejarah dunia yaitu sejarah pertentangan kelas sosial. Tidak lebih, sejarah pertentangan tersebut adalah sejarah siapa dan bagaimana memegang kekuasaan baik politik maupun ekonomi. Maka dari itu, perang dan upaya-upaya lain adalah satu dari banyak cara manusia merebut kekuasaan.

Didalam kerisauannya, Karl Marx membuat sebuah teori masyarakat tanpa kelas sosial dan pembagian sumber daya dengan "sama rasa sama rata". Dia juga pelopor gagasan gerakan pekerja di dunia untuk bersatu melawan pemodal atau pemegang alat-alat produksi suapaya gagasan tentang masyarakat tanpa kelas tercipta. Bagi Mark jika ada dalam sistem politik-ekonomi kelas yang lebih tinggi, ia akan cenderung berkuasa atas kelas-kelas dibawahnya.

Utopia teori itu memikat Uni Soviet dan China untuk menjadikan teori ini sebagai ideologi negara. Namun kini Uni Soviet bangkrut dan China sudah tidak murni memakai ideologi tanpa kelas sosial "komunisme". Mungkin sebagian dari kita bertanya mengapa mereka gagal menciptakan sistem komunisme? 

Tentu factor manusia dalam menjalanakan sistem  juga berperan disini. Tetapi  saya menduga, gagalnya mereka karna antara pemodal dan pekerja sama-sama melakukan praktik kapitalisme itu sendiri secara tidak sadar.

Kita sama-sama tahu bahwa ideologi Komunisme adalah anti tesis dari ideologi Kapitalisme. Hancur leburnya gerakan Komunisme dunia yang dimotori pekerja melawan kapitalisme "pemodal", itu dikarnakan ia menghancurkan dirinya sendiri yang bertendensi berafiliasi dengan kapital. 

Kesimpulan saya sama, bahwa pekerja dan pemodal adalah satu dari tubuh yang sama. Ketika mereka bercerai tetap kekuatan  domianan ialah yang menang, dalam hal ini kaum pemodal dengan dominasi alat produksinya.

Lebih banyak Negara di dunia menggunakan sistem Kapitalisme dalam menjalankan perekonomian Negara juga turut andil dalam memojokan Negara dengan system Komunisme. Kita bisa melihat bagaimana sistem komunisme yang sudah mapan di Korea Utara terus digempur oleh dunia dengan strategi embargo sistem ekonominya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun