Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyoal Orang Ditilang Polisi Lalu Merusak Motornya sendiri

7 Februari 2019   19:38 Diperbarui: 7 Februari 2019   19:47 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : suara.com

Sudahkah anda menonton video yang sedang viral merusak motornya ketika ditilang? Hanya kekonyolan yang saya ingin ucapkan setelah melihat video viral orang ditilang polisi di BSD kota Tanggerang pagi tadi. Mungkin tidak seberapa jika menerima saja ditilang karena kesalahan sendiri. Paling kalau damai ya dua ratus ribu lah paling banter. Lebih murah lagi kalau dibawa sampai pengadilan.

Tetapi kekonyolannya membawa dia rugi menjadi lebih besar. Antara tetap ditilang dan menganti sparepart motor yang sudah ia rusak. Bayangkan harga motor tersebut kalau saja dijual saya yakin masih laku sekitar enam atau tujuh juta. Bayangkan itu memilih dirusak coy! Luar biasa, orang kaya mungkin dia.

Menjadi pertanyaan mengapa ada orang se-konyol itu? Apakah tingkah polisi sudah membuat dia frustasi? Atau lelaki muda itu sedang dirundung banyak masalah? Saya tidak peduli tetapi ini dapat menjadi topik yang hangat untuk ditulis.

Dalam video itu dia seorang lelaki muda yang belum jelas namanya berboncengan dengan wanita. Sepertinya tidak menggunakan helm lalu ia ditilang polisi.  Bisa saja wanita itu kekasihnya. Terlihat dalam video wanita itu menangis ketika lelakinya merusak motor.

Menjadi pertanyaan adalah itu motor siapa? Motor dia sendiri atau wanitanya? Saya kira wanita itu juga sayang dengan motornya karna ketika motornya dirusak ia menangis. Akan tambah masalah lagi itu kalau bukan motornya? Atau jangan-jangan motor itu baleng alias tidak ada surat-suratnya jadi dia tidak sayang dengan motornya? Bisa jadi!

Jadi saya ingin menertawakan diri sendiri juga, mungkinkah kita akan menjadi seperti dia ketika ditilang polisi? Mungkin tidak juga, karna ketika ditilang normalnya orang kan takut dan juga memasang muka melas agar bisa damai dengan polisi. Saya mengira ada dua alasan mengapa lelaki itu merusak motornya ketika ditilang.

Pertama, ada masalah dalam hidupnya, entah berantem dengan wanitanya atau frustasi pada kehidupannya sendiri. Bisa terjadi dia stres dengan hidupnya lalu ditilang tambah stres lagi, lalu ia berpikir pendek dengan melepaskan stresnya dengan membanting dan merusak motornya sendiri. Mungkin itulah cara dia melepas rasa stres. Kebiasanya melepaskan stres mungkin dengan cara banting-membanting tidak ada piring atau gelas motor-pun jadi. Ditambah lagi dilihat sama polisi. Biar kelihatan "kaya", motor dibanting-banting berasa gak butuh. 

Kedua, dia frustasi pada sistem dan cara kepolisian menilang dirinya. Dalam pengelihatan saya, dia ingin kebebasan dalam berkendara. Manusia-manusia Indonesia kan sejatinya ingin bebas dari aturan dalam berkendara. Lalu ia mendemonstrasikan diri untuk kebebasannya dengan merusak motornya. Seakan motor itu tidak berguna baginya. Lihat, itu ditendang-tendang, dilempari batu dan dipreteli tebeng-tebengnya. Tidak berguna motornya dan berarti dia menyuarakan bahwa motor bukanlah lahan uang bagi polisi atau negara.

Apapun itu, tetap saja manusia muktahir harus pandai-pandai menggunakan akal sehatnya. Bukan apa-apa karna apa yang kita lakukan tetap akan berimbas pada diri kita sendiri. Lari dari masalah hidup boleh jika ada masalah namun rasional-lah, kita masih manusia kok. Jangan sampai malah menambah beban masalah itu sendiri.

Jika dia adalah orang bisa bukan orang kaya kini pasti sedang menyesal. Motor satu-satunya, marah disaksikan secara langsung oleh wanitanya. Yang pasti wanitanya itu tahu bahwa jika terus bersama dia masa depannya akan suram. Kalau marah apa-apa dibanting, bisa saja kalau sudah tidak ada yang dibanting wanitanya yang dibanting. Habis lah sudah, mengganti kerusakan motor, keluar uang ditilang, jaminan pula ditinggal wanitanya.

Saya tidak mau berbicara terlalu jauh lagi. Tetapi salah siapa dia bertingkah laku bikin greget dan pengin ikut juga saya mengomentari. Sebagi penonton kita ambil hikmahnya saja. Bahwa tidak semua masalah diselsaikan dengan kekerasan walaupun itu dengan barangnya sendiri. Masalahnya nantinya jelas akan merugi sendiri. Inilah gunanya merawat akal sehat dan kewarasan kita supaya jika jatuh dalam masalah tidak jatuh terlalu dalam bermasalahnya seperti orang yang viral itu segala pakai merusak-rusak motornya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun