Aku seperti melaju bersama waktu, waktu yang hanya dapat dirasa. Tidak dapat pula dikira, ditawar bahkan dilenyapkan keberadaanya. Bak tantanggan, bagaimana kau akan mencipta dengan rasa, tak peduli waktu, tak pula peduli kenyataan. Nona, terbanglah bersama imajinasiku, jauh melampaui dirimu, mimpimu dan setiap angan-anganmu. Cobalah leburkan menjadi kita, untuk kita, masa kedepan kita.
Dunia akan tetap saja nona, tidak mungkin kita akan melawan waktu, terbanglah bersamaku mengarungi waktu, menaklukan waktu. Suatu saat bintang itu pasti terjatuh nona, jangan biarkan engkau melewatinya. Tentang malikat kecil kita, lucu dan bahagianya dia bersama kita, berjoged dan menyanyikan lagu untuk kita, bersama kita.
Entah bagaimana lagi kita bertanya pada kebingungan, entah juga bagaimana kebingungan itu dijawab. Sepertinya sampai kapanpun kebingungan akan selalu menyesatakan, membelenggu hati yang tersesat pula. Matahari esok pasti akan bersinar lagi nona, seperti langit yang penuh dengan bintang-bintang, taman yang penuh dengan bunga, lautan yang penuh dengan angin-angin yang membawa ombak kedaratan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H