Semarang 21 Â Juli 2024 Â - Bank Sampah Gemes (Gerakan Menabung Sampah) yang diperkasai oleh Ibu-ibu PKK Pedurungan Lor terutama di RW 10 Kecamatan Pedurungan menjadi contoh terkait pengelolaan limbah sampah yang ada di Kota Semarang.
Bank sampah ini baru diresmikan pada hari minggu 21 Juli 2024 oleh Kepala Kelurahan Pedurungan Lor yang bertempatan di Pendopo RW X.
Kepala Bank Sampah Marta Damayanti menceritakan awal mula berdirinya bank sampah tersebut. Pengelolaan sampah pada dulu masih menggunakan konsep sedekah sampah , jadi ketika warga punya sampah kemudian hasilnya diakumulasikan atau dikonvrensikan kepada kas PKK RW.
Kemudian adapun kelemahan dari konsep sedekah sampah antara lain sampah yang terkumpul sangat sedikit dan wargapun kurang antusias. Kemudian tidak ada impact secara signifikan terhadap ekonomi , oleh karena itu kesadaran warga terhdadap pengelolaan sampah sangat kurang.
Dampaknya sampah diskitar lingkungan warga terus meningkat karena kurangnya kesadaran terkait pengelolaan dan pemilihan sampah berkurang , kemudian berdampak kepada kondisifitas lingkungan sekitarnya.
Akhirnya warga merubah konsep dari dulunya sedekah sampah menjadi bank sampah dengan sistematika yang berbeda guna untuk menarik perhatian warga untuk bagaimana meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan sampah yang benar dan tepat.
Mekanisme bank sampah yang baru ini merupakan sebuah gebrakan untuk kemudian warga menjadi peduli terhadap lingkungan sekitar.
Warga menyetorkan sampahnya kepada pengurus bank sampah dan kemudian pengurus bank sampah mencatatnya, adapun warga mendapatkan sebuah buku tabungan kecil dan dalamnya ada catatan tabungan , seperti mekanisme yang ada dibank konvensional yang mengaudit uang atau barnag kita tabung.
Tidak lupa pengurus bank sampah juga menyediakan fasilitas perlengkapan seperti karung dll guna warga sebelum menyetorkan sampahnya di bank sampah bisa dipilih dahulu.
Antara lain contoh sampahnya yaitu
Besi , plastik , kardus , kertas , ataupun barang barang yang masih bernilai.
Bank Sampah  berbasis kepada 3 pilar
1.pilar lingkungan ( kesadaran lingkungan)
2.pilar edukasi (pemberdayaan warga tentang pengelolaan sampah)
3.pilar sirkular ekonomi (menabung)
Dan bank sampah juga akan memberikan reward terhadap nasabah bank yang paling banyak dan rajin menumpulkan sampah dengan kualifikasi dari pengurus bank sampah.
Kegiatan ini juga disambut meriah dan  antusias oleh sekitar warga RW 10 Pedurungan Lor ,  mereka menyadari pentingnya menjaga kebersihan terutama lingkungan sekitar rumah mereka.
Mahasiswa KKN berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin dan mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar. Â Dengan Demikian pengelolaan sampah di RW 10 Kelurahan Pedurungan Lor bisa menjadi contoh bagi RW lainnya terkhususnya di Kota Semarang
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mempererat seluruh warga RW 10 Keluruhan Pedurungan Lor. Sinergi ini diharapkan dapat berlanjut untuk kegiatan-kegiatan positif yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H