Mohon tunggu...
Komarudin Tasdik
Komarudin Tasdik Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Ngeblog di Katabah

Belajar Ms Excel, Pemrograman PHP, Komputer, Pendidikan, Bahasa Inggris, Arab, Catatan Harianku katabah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahasiswa Bunuh Dosen, Tak Aneh!

5 Mei 2016   14:57 Diperbarui: 5 Mei 2016   15:02 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain ada berita pembunuhan mahasiswi, ada juga berita pembunuhan dosen oleh mahasiswanya. Mungkin saja ini membuat banyak orang sangat kaget, tapi saya sendiri pernah menduga hal seperti ini bisa terjadi.

Kita tahu bahwa ada istilah dosen killer, dosen yang susah dihubungi pada saat bimbingan skripsi, dosen yang susah memberi nilai walaupun ia sendiri tidak jelas dalam pengajarannya, dosen yang masuk tidak sesuai jadwal (jadwalnya hari Senin berubah menjadi Sabtu, jadwal pagi berubah menjadi sore), atau sifat buruk lainnya.

Sebagian orang mungkin menganggap kebiasaan buruk para dosen seperti gambaran di atas merupakan hal mudah dengan alasan:

1. Dosen pantas melakukannya karena punya ilmu dan memperoleh ilmu itu mahal.

2. Dosen pantas mempersulit mahasiswa agar mental mahasiswa lebih kuat dan lebih bekerja keras.

Dua alasan di atas pernah saya dengar beberapa kali. Namun saya tidak setuju.

Kebiasaan buruk dosen di atas bisa membuat mahasiswa putus asa atau marah. Ada mahasiswa yang kehabisan biaya hidupnya hanya karena bimbingan skripsi. Mungkin saja ada mahasiswa yang kehilangan pekerjaannya hanya karena semrawut jadwal kehadiran dosen. Bagi mahasiswa yang ekonomi pas-pasan, ini bukan hal mudah. Mereka harus sangat mengirit uang dari orang tua, apalagi yang tidak mampu berbisnis.

Mari kita bayangkan ada mahasiswa yang hidup dengan ekonomi keluarga pas-pasan, kemudian bimbingan skripsi dipersulit. Saat itu juga, keluarganya ada yang sakit yang butuh operasi. Bisnis yang dijalankan gagal dan gagal lagi. Apakah kita sebagai dosen ada yang peduli?

Ada kabar bahwa dosen yang dibunuh adalah dosen yang berperilaku baik. Ini mungkin saja benar. Namun ketika seorang mahasiswa sedang mengalami masalah dengan dosen lain, kemudian ada sedikit ketegangan dengan sang korban, bisa saja jadi pelampiasan.

Seandainya kejadian pembunuhan dosen di atas benar-benar murni kesalahan mahasiswa, saya menyarankan untuk tetap diadakan investigasi ke beberapa universitas. Minimal survey: apakah masih ada mahasiswa yang dibuat marah besar oleh dosennya? Apa yang menyebabkan kemarahan mereka?

Saya khawatir kasus ini akan terjadi juga di kampus-kampus lain jika tidak ada perbaikan mental para dosen yang suka menyalahgunakan ‘kekuasaannya’ terhadap mahasiswa yang tampaknya harus selalu mengalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun