“Memang mah lebih setuju bahwa kita harus mampu mengenali kemampuan diri daripada menggunakan bahasa-bahasa ‘hebat’ ala motivator ‘ulung’. Mimpi jadi anggota dewan, padahal kemampuan jadi petani. Kenapa tidak jadi petani hebat saja daripada jadi anggota dewan otak tirani?”
Tampaknya, ungkapan Mang Udin sebagai jawaban atas perlunya resolusi harus mengakhiri tulisan ini karena saya juga bingung harus ikut Mang Udin atau ikut para motivator! Mang Udin hanya disiarkan di sawah garapannya, sementara para motivator disiarkan di TV nasional? Ikut trend atau ikut yang benar ya..?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H