Mohon tunggu...
KOMARUDIN
KOMARUDIN Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seseorang yang pengen punya catatan yang akan dikenang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tempoyak: Makanan Olahan dari Durian

20 Januari 2024   11:20 Diperbarui: 20 Januari 2024   11:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim durian telah tiba di Lampung, menyuguhkan beragam jenis dan varian yang memanjakan lidah para pecinta buah berduri ini. Dari durian montong hingga durian musang king, tersedia pilihan untuk setiap selera.

Harga durian di pasaran Lampung juga terjangkau, berkisar antara 10 ribu perbiji hingga 40 ribu rupiah pergandeng. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk menikmati kelezatan durian tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Tidak hanya lezat, durian juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Kandungan nutrisi seperti vitamin C, potassium, dan serat membuat durian menjadi buah yang baik untuk sistem pencernaan dan daya tahan tubuh. Selain itu, durian juga kaya akan antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh.

Dengan musim durian yang meriah ini, masyarakat Lampung dapat menikmati keanekaragaman buah durian dengan harga yang terjangkau, sambil menjaga kesehatan melalui manfaat gizinya yang melimpah.

Olahan dari Durian


Selain dimakan begitu saja ternyata durian dapat diolah lagi, berikut proses pembuatan tempoyak, makanan khas Lampung dari buah durian, dimulai dengan pemilihan durian yang matang dengan aroma khas. Setelah itu, daging durian dipisahkan dari bijinya. Daging durian tersebut kemudian dihancurkan hingga membentuk pasta halus tanpa serat yang tersisa.

Selanjutnya, garam ditambahkan ke dalam daging durian yang sudah dihancurkan. Proses ini dilakukan untuk memberikan rasa yang khas dan juga sebagai faktor dalam proses fermentasi. Adonan tempoyak yang sudah tercampur garam tersebut kemudian dibungkus dalam daun pisang, membentuk paket kecil yang rapat.

Paket tempoyak yang telah dibungkus daun pisang ditempatkan dalam wadah tertutup untuk mengalami proses fermentasi selama 3-5 hari. Selama periode ini, adonan mengalami perubahan karakteristik, menghasilkan rasa unik dan aroma khas tempoyak.

Setelah proses fermentasi selesai, tempoyak siap disajikan atau disimpan. Rasa kuat dan tekstur lembut tempoyak membuatnya menjadi hidangan yang menarik bagi pecinta durian dan makanan tradisional Lampung. Dengan proses yang sederhana namun menghasilkan hasil yang kaya akan cita rasa, tempoyak menjadi salah satu warisan kuliner yang patut dijaga dan diapresiasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun