Mohon tunggu...
KOMARIAH
KOMARIAH Mohon Tunggu... Guru - ABDI NEGARA DI SDN KEDUNGSUKUN 01

Saya adalah salah satu calon guru penggerak angkatan ke-7 dari Kabupaten Tegal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

6 Maret 2023   22:18 Diperbarui: 6 Maret 2023   22:31 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan.

Apa kabar para pembaca yang budiman? Semoga Kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita semua, Aamiin.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin menuliskan tentang Pembelajaran Sosial Emosional yang dikoneksikan dengan materi-materi yang sebelumnya sudah saya pelajari selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Menerapkan PSE dengan kerangka CASEL (Collaborative for the Advancement of Social and Emotional Learning). Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL ini mencakup 5 kompetensi yaitu:

       1. Kesadaran Diri: kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada               perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.

  1. Manajemen Diri: kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi
  2. Kesadaran Sosial: kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda.
  3. Keterampilan Berelasi: kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.
  4. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok.

Implementasi Kompetensi Sosial dan Emosional dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

  1. Pengajaran KSE secara eksplisit
    Murid secara khusus memiliki kesempatan untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan selaras dengan perkembangan budaya
  2. Integrasi KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik
    Tujuan KSE diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, musik, seni, dan pendidikan jasmani.
  3. Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah
    Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional, responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas

Pembelajaran Sosial dan Emosional(PSE) diharapkan dapat mewujudkan Well-Being (kesejahteraan psikologis) siswa. Well-being adalah kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.

PSE berbasis kesadaran penuh (mindfulness) dapat memberikan perhatian secara berkualitas yang didasarkan keterbukaan pikiran, rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan hati (compassion) yang akan membantu seseorang dalam menghadapi situasi-situasi menantang dan sulit. Kesadaran diri memberikan penghargaan terhadap perbedaan, pemahaman diri dan orang lain, kemampuan menghadapi tantangan dan perspektif yang berbeda-beda dari orang lain (resiliensi)

Salah satu cara untuk mempraktikkan mindfulness dengan teknik STOP ( Stop, Take a deep breath, Observe, dan Proceed )

Teknik STOP (Stop, Take a deep breath, Observe, dan Proceed) artinya S-Berhenti, T-ambil nafas dalam, O-amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran dan lingkungan, P- selesai dan lanjutkan. STOP sebagai teknik pembelajaran yang bermanfaat dalam membangun kesadaran penuh (mindfulness), meredakan ketegangan, mengembalikan dan membangun fokus murid.

Keterkaitan Antar Materi

Sebelum saya mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial emosional murid akan terbentuk dengan sendirinya sejalan dengan pertumbuhan dan bertambahnya usia mereka menuju kedewasaan. Sehingga dalam pembelajaran di kelas saya lebih berfokus pada penyampaian materi pembelajaran atau kemampuan kognitifnya saja. Tapi, setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran berbasis sosial emosional perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa kesiapan , ketertarikan, dan fokus murid dalam memulai pembelajaran. Harapannya jika murid mampu mengelola KSE mereka juga kan mampu menguasai kemampuan kognitif

Keterkaitan modul 1.1 filosofi KHD dengan modul 2.2 pembelajaran sosial emosional

Menurut KHD mendidik adalah menuntun tumbuh kembang anak sesuai dengan kodrat alam dan zamannya sehingga menjadi manusia yang merdeka. KHD juga menekankan adanya pendidikan budi pekerti yang seimbang serta pendidikan haruslah berpusat pada murid. Hal ini tentunya sesuai dengan konsep pembelajaran sosial emosional dengan mengintegrasikan dan membudayakan KSE di dalam kelas dan di sekolah anak akan mampu mengenali dan mengelola dirinya, anak juga akan memiliki budi pekerti yang luhur sehingga tercipta lingkungan belajar yang berpusat pada murid aman dan nyaman.

Keterkaitan modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak dengan modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Pembelajaran sosial emosional akan mampu membuat seorang guru menyadari dan memahami nilai-nilai dan perannya sebagai seorang guru penggerak.Ketika seorang guru penggerak telah mampu menyadari nilai dan perannya maka ia akan mampu memupuk nilai-nilai dan karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila baik melalui pelajaran eksplisit,integrasi dalam praktek belajar, maupun mencipta dan menumbuhkan iklim budaya sekolah

Keterkaitan modul 1.3 Visi Guru Penggerak dengan modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Melalui PSE dan pendekatan IA BAGJA kita akan mampu untuk menggali nilai-nilai positif dalam diri siswa. Nilai-nilai positif yang tergali tersebut dapat kita jadikan sebuah visi yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan dan budaya sekolah. Pelaksanaan visi tersebut akan terwujud melalui pembelajaran sosial emosional yang kita laksanakan sehingga akan membentuk Profil Pelajar Pancasila.

Keterkaitan modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dengan modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi guru harus mampu mengenali karakter kelasnya. Pengintegrasian PSE dalam pembelajaran serta penciptaan iklim budaya sekolah akan sangat membantu guru untuk mengidentifikasi karakter kelasnya. Hal ini akan sangat berguna bagi bahan pertimbangan dalam penentuan strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang akan diterapkan di kelasnya. Pengintegrasian PSE ini juga akan mampu mendukung guru untuk menciptakan suasana belajar yang mengundang murid sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana dengan aman dan nyaman.

Perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah adalah saya akan mengajak siswa siswi di kelas saya untuk rutin melakukan mindfulness dengan berbagai cara untuk melatih fokus siswa sehingga mereka dapat menerima pelajaran yang saya berikan dengan baik. Sedangkan untuk sekolah saya melakukan penguatan bersama rekan sejawat dengan berkolaborasi untuk melaksanakan program-program untuk mewujudkan visi sekolah. Selain melalui kegiatan kolaborasi saya juga berbagi praktik baik dengan teman sejawat

Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini. Semoga apa yang saya sampaikan lewat tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Saya masih belajar menulis dengan baik, maka dari itu saran, kritik, masukan saya terima dengan tangan terbuka dan hati lapang. Salam Guru Penggerak, TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun