Mohon tunggu...
Ayu Sekar
Ayu Sekar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Science-Chem Teacher Cat Hooman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Pendidikan: Studi Teoritis, Praktis dan Penerapannya Dalam Sistem Pendidikan

27 Desember 2023   12:19 Diperbarui: 27 Desember 2023   12:45 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan memfasilitasi segala jenis definisi. Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dapat digambarkan dalam pembelajaran filsafat ini. Filsafat terdiri dari berbagai cabang ilmu, salah satunya adalah cabang ilmu pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan cabang filsafat yang mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang pendidikan. Ini mencakup eksplorasi konsep, tujuan, nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan etika yang mendasari sistem pendidikan dan praktik pendidikan. Filsafat pendidikan mencoba untuk memahami esensi dan makna pendidikan, serta bagaimana pendidikan memengaruhi individu dan masyarakat. Filsafat pendidikan pada hakekatnya adalah penerapan analisa filsafat terhadap lapangan pendidikan. John Dewey mengatakan bahwa filsafat adalah teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan. Pemikiran sesuai cabang-cabang filsafat turut mempengaruhi pelaksanaan pendidikan. Dalam penerapannya filsafat pendidikan dapat dikaji melalui dua pendekatan yaitu pendekatan teoritis dan pendekatan praktis.

Studi teoritis dan praktis dalam filsafat pendidikan adalah dua pendekatan yang berbeda untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep filosofis dalam konteks pendidikan. Studi teoritis dalam filsafat pendidikan berfokus pada analisis konsep-konsep filosofis yang mendasari pendidikan. Ini mencakup pemahaman mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan filosofis, seperti tujuan pendidikan, sifat pengetahuan, etika pendidikan, dan prinsip-prinsip pendidikan. Studi teoritis mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang apa seharusnya pendidikan, mengapa pendidikan penting, dan bagaimana pendidikan memengaruhi individu dan masyarakat. Tujuan utama dari studi teoritis adalah untuk mengembangkan pemahaman filosofis yang mendalam tentang pendidikan. Ini melibatkan pemikiran kritis, analisis filosofis, dan eksplorasi konsep-konsep filosofis yang mendasari pendidikan. Studi praktis dalam filsafat pendidikan mencoba menghubungkan konsep-konsep filosofis dengan aplikasi praktis dalam dunia nyata. Ini mencakup penerapan gagasan filosofis ke dalam desain kurikulum, metode pengajaran, kebijakan pendidikan, serta praktik evaluasi. Tujuannya adalah untuk membawa pemikiran filosofis ke dalam ruang kelas dan membantu membentuk praktek pendidikan yang lebih baik.

Tujuan utama dari studi praktis adalah untuk mengembangkan solusi praktis dan panduan dalam pendidikan berdasarkan konsep-konsep filosofis. Ini melibatkan pemikiran kreatif tentang cara mengimplementasikan konsep-konsep filosofis dalam situasi pendidikan yang nyata.

Filsafat pendidikan sebagai dasar fundamental dalam mengembangkan kurikulum harus dimulai dengan mengetahui hakikat tujuan pendidikan, karena pada hakikatnya seluruh mahluk hidup termasuk manusia menginginkan setiap manusia menjadi seorang yang baiksesuai dengan apa yang dicita-citakan dan sesuai dengan nilai sosial yang tergabung dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan adalah jalan untuk dapat menggapai impian tersebut karena merupakan proses sosial yang bertujuan membentuk manusia yang baik. Dalam penerapannya pendidikan akan berjalan sesuai dengan sistemnya. Sistem pendidikan merupakan sebuah tolak ukur yang dapat mengukur perubahan tingkah laku atau kebiasaan seseorang. Dalam pelaksanaannya, sistem pendidikan harus memiliki kerjasama yang penting dengan segala stakeholdernya yaitu kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Kerjasama diantara semua stakeholder akan menentukan kesuksesan suatu sistem pendidikan. Hubungan antar sistem pendidikan dan filsafat pendidikan yaitu Sistem pendidikan bertugas untuk merumuskan instrumen sarana dan prasarana pendukung dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar secara terencana untuk mencapai tujuan pendidikan. Kandungan isi moral pendidikan atau tujuan intermediate merupakan perumusan norma-norma atau nilai spiritual dan merupakan konsep dasar dan nilai moral pendidikan, yang berlaku di segala jenis dan jenjang pendidikan. Filsafat pendidikan bertugas merumuskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hakikat dan sifat manusia yang berkaitan langsung dengan aspek pendidikan, kandungan isi kurikulum, penanaman moralitas pendidikan, pembekalan dasar-dasar kandungan nilai politik kependidikan, pengintegrasian metodologi pengajaran saat melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar, penanaman pola-pola akulturasi budaya dan seni, dan penguatan fungsi dan peranan pendidikan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya di masa yang akan datang. Dalam perannya filsafat pendidikan memiliki peranan untuk memberikan petunjuk arah dan gambaran bagi teori-teori pendidikan yang dapat diterapkan dalam ilmu pendagogik.

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan sebagai kajian teoritis meliputi definisi filsafat dan Pendidikan; urgensi, sumber, dan ruang lingkup filsafat Pendidikan; serta hubungan filsafat dan Pendidikan. Sementara filsafat Pendidikan sebagai studi praktis mencakup pembahasan mengenai bentuk-bentuk kebermanfaatan dan penerapan filsafat pendidikan pada bidang pedagogi, hubungan filsafat Pendidikan dengan aspek kepribadian, hubungan filsafat Pendidikan dengan aspek sumber daya manusia, serta peranan dan fungsi filsafat Pendidikan.

Sumber

Wattimena, R. A. A. (2016). "Pendidikan Filsafat untuk Anak: Pendasaran,Penerapan dan Refleksi Kritis untuk Konteks Indonesia". Jurnal Filsafat, 26(2). 163-188.

Jalaluddin & Idi. 2017. Filsafat Pendidikan Manusia. Filsafat, dan Pendidikan. Depok: Rajawali Press.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun