Pendidikan adalah langkah nyata dalam mencapai cita-cita bangsa. Pendidkan juga merupakan suatu langkah nyata untuk dapat membentuk individu yang lebih berkualitas. Salah satu cabang filsafat pendidikan yang memiliki pandangan bahwa pendidikan merupakan langkah yang nyata yaitu filsafat realisme. Filsafat realisme adalah suatu pandangan tentang dunia yang menekankan bahwa realitas itu ada di luar pemikiran kita, dan pengetahuan dapat ditemukan melalui pengamatan objektif.Â
Ketika diterapkan dalam konteks pendidikan, realisme menjadi landasan bagi banyak pendekatan pembelajaran. Filsafat realisme berpendapat bahwa objek, konsep, dan fenomena yang ada di dunia adalah entitas yang benar-benar ada, terlepas dari apakah kita mengamati atau memahaminya. Konsep ini bertentangan dengan idealisme yang menyatakan bahwa realitas tergantung pada pemikiran dan persepsi individu. Dalam pendidikan, pandangan realisme menekankan pentingnya memberikan pelajaran yang mencerminkan realitas objektif. Ini berarti bahwa materi pelajaran harus berfokus pada fakta, data empiris, dan pengetahuan yang dapat diukur. Sebagai contoh, dalam pelajaran sains, realisme akan menuntut pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang dapat dibuktikan melalui eksperimen.
Pendidikan dalam realisme bertujuan untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi pengetahuan objektif. Pendidikan bukan hanya tentang menyajikan informasi, tetapi juga tentang membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka. Dalam konteks ini, guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu siswa mengamati, memahami, dan menganalisis realitas. Filsafat realisme mendorong penggunaan metode pembelajaran yang berfokus pada pengamatan dan eksperimen.Â
Siswa diajak untuk aktif terlibat dalam pembelajaran dengan mengamati dunia di sekitar mereka, mengumpulkan data, dan menguji teori. Dalam pembelajaran sains, metode ilmiah menjadi dasar yang kuat. Siswa diajarkan untuk merancang eksperimen, mengumpulkan data, dan mengembangkan pemahaman ilmiah. Metode pendidikan yang baik digunakan sesuai dengan filsafat realisme yaitu eksperimen, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, diskusi, dan berbasis teknologi. Metode pembelajaran yang digunakan dalam filsafat realisme ini harus melibatkan langsung siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran juga harus memberikan pengalaman langsung secara nyata terhadap konsep-konsep yang ada di dalam pembelajaran. Â
Pendidikan berbasis realisme memiliki sejumlah keuntungan. Pertama, metode ini membantu siswa mengembangkan pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep yang mendasari pengetahuan. Kedua, realisme membantu siswa mengembangkan keterampilan kritis yang penting, seperti analisis, pengamatan, dan evaluasi. Terakhir, realisme memberikan landasan yang kuat untuk pemecahan masalah, berpikir kritis, dan pemahaman mendalam tentang dunia. Meskipun pendekatan realisme dalam pendidikan memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa tantangan yang perlu diatasi.Â
Salah satunya adalah ketidakmungkinan untuk menyajikan semua pengetahuan dalam bentuk yang langsung dapat diamati. Beberapa konsep, seperti prinsip-prinsip fisika subatom, mungkin sulit untuk diamati secara langsung oleh siswa. Selain itu, penekanan yang berlebihan pada metode pengamatan dan eksperimen mungkin mengabaikan aspek-aspek penting lainnya dalam pendidikan, seperti pengembangan keterampilan sosial dan emosional.
Adapun implikasi filsafat realisme dalam dunia pendidikan yaitu filsafat realisme menempatkan penekanan pada pengetahuan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam pendidikan, ini berarti bahwa siswa diajarkan untuk mencari fakta, data empiris, dan pengetahuan yang dapat diuji.Â
Mereka diajarkan untuk meragukan pandangan subyektif dan berupaya mencapai pemahaman yang lebih kuat tentang realitas objektif. Filsafat realisme ini juga menggunakan pendekatan ilmiah yang kuat. Siswa diajarkan untuk memahami dan menerapkan metode ilmiah, seperti pengamatan, eksperimen, dan metode analisis, untuk memahami konsep-konsep dan fenomena di dunia. Ini membantu siswa mengembangkan keterampilan ilmiah yang penting.Â
Filsafat realisme mempromosikan pengembangan pemikiran kritis. Siswa diajarkan untuk mengevaluasi bukti dan data, meragukan asumsi, dan mempertanyakan pandangan yang mungkin tidak didasarkan pada bukti yang kuat. Hal ini membantu mereka menjadi pemikir yang lebih kritis dan analitis. Realisme mendukung penggunaan pengalaman langsung dalam pembelajaran.Â
Siswa diajak untuk mengalami dunia secara langsung melalui pengamatan, eksperimen, dan proyek. Ini memungkinkan mereka untuk menghubungkan teori dengan realitas nyata dan memahami hubungan antara konsep dan pengalaman. Realisme mendorong pengembangan keterampilan yang berkelanjutan.Â
Siswa belajar untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang terbiasa mencari pengetahuan dan melakukan penelitian independen untuk memahami realitas di sekitar mereka. Dalam keseluruhan, filsafat realisme dalam pendidikan mendorong pembentukan pemahaman yang kuat dan kritis tentang realitas objektif serta pengembangan keterampilan ilmiah dan pemikiran kritis. Ini membantu siswa menjadi individu yang lebih siap untuk berkontribusi dalam masyarakat dan memecahkan masalah kompleks dengan landasan pengetahuan yang kuat.
Sumber:
Shomad, S. 2022. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah: Filsafat Realisme Sebagai Upaya Pembaharuan Pembelajaran Dalam Praksis Pendidikan Luar Sekolah.6 (1), 2022, 69-73
Yuliyanti et al. 2023. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Filsafat Pendidikan Realisme. Vol. 12 No. 1 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H