Mohon tunggu...
Komang Akas Artawan
Komang Akas Artawan Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang membahas seputar dunia perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ciptakan Peluang Usaha Baru PPK Ormawa HMM FT Unud Lakukan Pelatihan Pembibitan Maggot untuk Kelompok Masyarakat Desa Gunaksa

8 Agustus 2024   20:43 Diperbarui: 9 Agustus 2024   10:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Rabu, 07 Agustus 2024, telah dilaksanakan pelatihan pembibitan magot di Tempat Olahan Sampah Setempat (TOSS), Desa Gunaksa, Bali, pada pukul 12.00 WITA. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menunjukkan kepada masyarakat setempat mengenai potensi pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak melalui budidaya larva black soldier fly (maggot).

Dokumentasi Tim PPK Ormawa HMM FT Unud 
Dokumentasi Tim PPK Ormawa HMM FT Unud 

Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa, Kelian Banjar Dinas, Ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pengawas TOSS, Dosen pendamping, serta 35 masyarakat sasan. Dalam demonstrasi ini, tim pelaksana PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Udayana menjelaskan proses pembiakan magot, mulai dari penyiapan media, penempatan telur black soldier fly, pemanenan larva, hingga pengolahan magot menjadi pakan ternak.

Dokumentasi Tim PPK Ormawa HMM FT Unud 
Dokumentasi Tim PPK Ormawa HMM FT Unud 

Dokumentasi Tim PPK Ormawa HMM FT Unud 
Dokumentasi Tim PPK Ormawa HMM FT Unud 

Masyarakt sasaran sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembibitan magot ini. Masyarakat sasaran mengharapkan pelatihan ini dapat memjadi langkah awal mereka untuk memulai usaha baru dimana usaha yang mampi mengurangi dampak pencemaran sampah menjadi pengembangan ekonomi berbasis pemanfaatan sumber daya lokal. Kepala Desa Gunaksa menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini dan berharap agar masyarakat dapat menerapkan teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak yang bernilai ekonomis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun