Pelestarian Kearifan Lokal, Haul Syeh Jangkung Murid Sang Wali Songo

Pada era globalisasi yang sudah berlangsung saat ini, menjaga dan melestarikan kearifan lokal merupakan suatu tantangan tersendiri bagi generasi muda. 

Di seluruh pelosok Nusantara khususnya, masing-masing daerah tentu mempunyai kearifan lokalnya sendiri. Dengan fakta tersebut kita sadar akan begitu kayanya negeri yang kita cintai ini. 

Namun sayangnya banyak generasi muda yang belum atau bahkan tidak tahu dan terkesan kurang peduli terhadap kearifan lokal daerahnya masing-masing. Untuk itu perlu peran stakeholder, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, pengusaha serta orang tua untuk membimbing para generasi penerus bangsa untuk menjaga kearifan lokal agar tidak hilang ditelan zaman.

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan pengetahuan kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan masyarakat lokal. Kearifan lokal sendiri dinilai sangat bermanfaat dan sudah menjadi bagian dari cara hidup masyarakat. Kebanyakan kearifan lokal di Indonesia juga mengajarkan hal-hal positif seperti toleransi, saling menghormati, gotong royong dan hal baik lainnya.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas kearifan lokal dari Kota Pati. Kenapa Pati ? Karena Kota Pati merupakan kota kelahiran ibuku serta kearifan lokalnya sudah menjadi bagian dari kekayaan daerahku. Kota Pati sendiri mempunyai kearifan lokal yang cukup dikenal yaitu Haul Syeh Jangkung, yang merupakan serangkaian kegiatan buka luwur atau mengganti kain kelambu penutup Makam Syeh Jangkung. 

Makam Syeh Jangkung ini tepatnya berada di Dusun Landoh Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Haul Syeh Jangkung biasa selalu diadakan setahun sekali pada bulan rajab tanggal 14-15. 

Syeh Jangkung sendiri atau yang mempunyai nama asli Saridin adalah ulama besar dan ahli di bidang tasawuf, beliau salah satu ulama pada abad ke 15 yang menyebarkan agama islam di pulau jawa bahkan konon sampai pulau sumatera. Beliau juga merupakan murid dan utusan dari salah satu Wali Songo yaitu Sunan Kalijaga, dan pernah juga mengabdi menjadi santri dari Sunan Kudus.

Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan H-1 sebelum acara buka luwur. Prosesinya sendiri biasanya dimulai dari nyadran tabur bunga di Makam Syeh Jangkung oleh tokoh masyarakat, pengurus makam serta para tamu undangan. 

Setelah itu diadakan arak-arakan gunungan dan pusaka milik Syeh Jangkung, untuk gununangnya terdiri dari dua bagian yaitu hasil bumi dan makanan matang yang merupakan suatu bentuk doa masyarakat kepada Allah SWT agar masyarakat berkecukupan selama setahun mendatang. 

Arak-arakan dimulai dari Makam Syeh Jangkung lalu dilanjutkan mengelilingi Desa Landoh oleh warga setempat yang mengenakan pakaian adat khas Pati. Setelah kirab budaya selesai, dilanjutkan penyerahan gunungan kepada juru kunci makam yang akan beliau berikan kepada warga. Untuk acara puncak biasanya diadakan pengajian.

Untuk Haul Syeh Jangkungnya dimulai dengan Tahtiman Quran serempak pada 10 masjid di Kecamatan Kayen secara bersamaan. Setelah itu diadakan tahlil umum, pengajian serta penggantian selambu makam. Dan perlu diketahui saat Haul Syeh Jangkung berlangsung akan selalu dihadiri banyak peziarah yang datang silih berganti dari berbagai kota di Indonesia.

Internet Sarana Pelestarian Kearifan Lokal 

Foto oleh indihome.co.id

Pandemi yang sudah berlangsung beberapa tahun di Indonesia tentu sangat berdampak pada kegiatan masyarakat pada umumnya, salah satunya pelaksanaan kearifan lokal. 

Dalam kondisi pandemi saat ini sangat dibatasi berbagai aktivitas dan harus menerapkan protokol kesehatan bila berada di ruang publik. Namun walaupun bangsa kita sedang dihadapkan dengan kondisi yang sulit ini, kita tentu tidak boleh berputus asa oleh keadaan. Sebab berkat ada kemajuan zaman sekarang ini, internet mempunyai peranan penting dalam segala kegiatan masyarakat.

Hal yang bisa dilakukan internet adalah sebagai sarana publikasi dan komunikasi, karena semakin banyaknya media sosial yang digandrungi masyarakat luas di era digital, tentunya tidak sulit bagi kita untuk mempromosikan kearifan lokal masing-masing daerah. Tujuannya agar generasi muda tahu , mampu menghargai serta melestarikan tradisi yang sudah menjadi identitas di daerahnya. 

Dan provider internet yang sudah banyak digunakan di Indonesia baik oleh perusahaan maupun perorangan adalah IndiHome, bisa dikatakan IndiHome adalah Internetnya Indonesia. Bisa dikatakan begitu karena IndiHome mempunyai jaringan yang sudah merambah hampir di seluruh Nusantara.

IndiHome sendiri merupakan salah satu produk andalan dan ujung tombak dari Telkom Group. Sebab IndiHome mempunyai reputasi yang sudah terbukti dalam hal service dan keunggulan produknya. 

Salah satunya jaringan yang selalu stabil dikarenakan penggunaan kabel fiber optic yang meminimalisir resiko transfer data dan minimnya  gangguan. 

Dan walaupun terjadi gangguan, IndiHome telah mempunyai layanan bagi konsumen yaitu call center 24 jam. Berbagai promo menarik serta harga yang kompetitif, berbagai keunggulan ini pastinya memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat untuk tidak ragu dan lebih percaya terhadap layanan IndiHome.