Mohon tunggu...
I Komang Adhya
I Komang Adhya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Chase consistency and you'll succeed !!!

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Berbagai Bentuk Unik Pemberian THR Saat Idul Fitri

11 Mei 2022   14:00 Diperbarui: 11 Mei 2022   14:10 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Tim Douglas dari Pexels

Tidak terasa libur panjang Idulfitri 2022 telah terlewati. Namun pastinya, suasana kebersamaan bersama keluarga masih membekas. Tentunya pengalaman lebaran kali ini tidak lengkap apabila tidak adanya kebiasaan memberikan THR saat hari kemenangan. 

Para keluarga khususnya keponakan-keponakanku THR adalah hal yang menyenangkan dan yang paling ditunggu-tunggu. Dan pastinya para kerabat yang sudah berpenghasilan sudah menyiapkan THR khusus untuk para kerabat yang lainnya saat merayakan Idulfitri.

Terlebih dahulu mari kita ulik bagaimana sejarah dan berlangsungnya tradisi tunjangan hari raya untuk anak-anak pada saat Idulfitri. Awalnya THR hanya diberikan kepada PNS saja. Pencetus pertama adanya sistem pemberian THR adalah Soekiman Wirjosandjojo yang seorang tokoh Masyumi. 

Kebijakan ini pertama kali muncul sebagai salah satu program kerja Kabinet Soekiman yang dilantik pada April 1951 sebagai Perdana Menteri. 

Pada awal kebijakannya THR hanya diberikan kepada para pamong praja atau kini kita sebut sebagai PNS, besaran THR hanya senilai Rp 125 hingga Rp 200 per orang saat itu atau setara Rp 1.100.000 hingga Rp 1.750.000 saat ini. 

Tujuan dari kebijakan ini agar ekonomi tetap berjalan karena kebutuhan pangan masyarakat telah terpenuhi dengan adanya THR saat lebaran.

Seiring berjalannya waktu THR tidak hanya diberikan Pemerintah kepada PNS, namun menjalar seperti Perusahaan terhadap karyawan, maupun antar sanak saudara. 

Maka dari itu sudah menjadi kewajiban bagi para orang yang lebih tua memberikan THR saat hari raya Idulfitri selain tradisi saling memaafkan antar kerabat. 

THR juga sudah menjadi bagian dari silaturahmi tanpa batas di dalam keluarga dengan berbagai agama di dalamnya seperti dalam keluarga besarku, dengan kata lain tidak ada standar atau kewajiban tertulis untuk memberi namun keikhlasan dan momen kebersamaanlah yang diutamakan.

Sayangnya bagi sebagian masyarakat ada yang tidak bisa menikmati momen kebersamaan dengan keluarga karena tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Untungnya teknologi di zaman ini sudah mumpuni dan sangat membantu bagi orang-orang tersebut untuk tetap berkomunikasi dengan orang tercinta. 

Contohnya keponakan saya saat momen Idulfitri tahun 2022 yang baru saja kita lewati, dia tidak bisa berkumpul bersama ayahnya karena beliau bekerja sebagai masinis yang tentunya sektor transportasi wajib tetap berjalan dengan adanya arus mudik. 

Dengan bermodalkan jaringan internet stabil dari IndiHome yang dipergunakan dirumahnya, keponakan saya tetap bisa terhubung dan berkomunikasi dengan ayahnya saat lebaran. Internet menyatukan Indonesia, mungkin itu sebutan yang paling tepat untuk menggambarkan fenomena ini.

Aku juga yakin bukan hanya keponakanku yang terbantu dengan kemajuan teknologi tersebut. Bahkan berkirim ucapan selamat hari raya dan saling memaafkan juga bisa melalui jaringan internet, benar-benar internet menyatukan Indonesia dalam arti yang positif. 

THR diberikan juga tidak hanya dalam bentuk uang tunai namun juga bisa via transfer antar rekening bank. Contohnya salah satu temanku yang mendapatkan THR dari sanak saudaranya yang kebetulan saat lebaran kali ini belum bisa kembali ke kampung halaman melalui transfer Mobile Banking. 

Ini bentuk lain internet menyatukan Indonesia yang memudahkan para penggunanya saling terhubung, walaupun jarak yang jauh menjadi kendala.

Ide Bentuk Pemberian THR

Mari kita bahas lebih lanjut bentuk-bentuk pemberian THR kepada sanak saudara. THR tidak melulu harus berupa besaran nilai rupiah, namun bisa juga diberikan dalam bentuk lainnya. 

Contoh yang pertama adalah perlengkapan ibadah, bisa berupa baju untuk beribadah, Al-Quran dan Tasbih yang tentunya sangat berguna untuk dipakai beribadah setiap harinya. 

Tidak lupa juga memberi THR kepada orang tua, menghadiahkan perhiasan yang berwujud emas batangan ataupun emas berbentuk cincin dan kalung. 

Barang untuk pajangan rumah juga bisa menjadi pilihan THR, seperti lukisan kaligrafi, kerajinan tangan atau aksesori rumah lainnya yang bisa mempercantik tampilan interior rumah.

Khusus anak kecil yang belum mengerti apa itu arti uang kita bisa memberikan tas yang sudah dikemas berisikan berbagai macam snack, ide ini bisa sangat efektif karena uang bagi mereka belum begitu menarik dibandingkan dengan snack yang pastinya sangat disukai oleh anak kecil. 

Jangan lupa menghias dan mengemas dengan cantik dan menarik tas pembungkusnya agar mereka semakin senang saat menerimanya. 

Bagi keponakan yang sudah beranjak dewasa memberikan dompet digital bukan pilihan yang buruk, karena generasi saat ini pasti sering menggunakan dompet digital untuk menunjang aktivitas mereka setiap harinya. 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kegiatan bagi-bagi THR ke sanak saudara tetap bisa berjalan walau tidak berkumpul secara fisik. Sebab kegiatan ini tetap bisa dilakukan tanpa terbatas jarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun