Masyarakat bali dalam penghayatan dharma Negara selalu berusaha untuk menaati peraturan yang ada demi menjaga ketertiban dan keselarasan hubungan sosial. Serta cita cita yang tertanam di masyarakat bali  adalah terciptanya masyarakat yang berperilaku baik, sopan, dan santu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun disetiap pelaksanaan pasti ada tantangannya. Tantangan yang dihadapi ialah pertama pada era globalisasi seperti ini sulit untuk menyadarkan masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada konsep swadharma kehidupan sehingga mereka tidak akan mudah terjebak pada suatu tindakan atau perilaku yang tidak baik dan menyimpang dari etika kehidupan keagamaan. Kedua yaitu kurangnya pemahaman tentang dharma agama dan dharma Negara maka diperlukan suatu tidakan untuk dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan dari dharma agama dan dharma Negara .
Kemudian pengamalan ajaran agama sebagai tattwam asi dan wasuda iwa kutumbhakam digunakan sebagai wujud nyata pengamalam Pancasila yakni sila ke dua kemanusiaan yang adil dan beradab sekaligus mempertahankan sila ketiga persatuan Indonesia. Usaha dalam memantapkan sradhha bhakti untuk mewujudkan tujuan agama yakni jagatdhita yang sama dan sejalan dengan tujuan kemerdekaan NKRI yakni mewujudkan kehidupan yang sejahtera, adil dan makmur yang tersirat dalam pemukaan UUD 1945. Dharma agama dan dharma negara merupakan suatu bentuk sebuah tugas dan kewajiban yang harus kita pahami, taati dan laksanakan. Ajaran yang terkandung di dalam dharma agama dan dharma negara menjamin setiap orang untuk saling besama-sama menjaga keutuhan dan kesatuan negara baik berdasarkan atas dharma agama maupun dharma negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H