Tak banyak traveler yang memasukkan nama Likupang, sebuah kawasan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara saat ingin berwisata di Indonesia. Padahal mereka melewatkan sesuatu yang berharga. Likupang menyimpan pesona alam memikat yang bisa membuat para pelancong jatuh hati saat vakansi. Tak heran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan Likupang sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).
Berjarak 1,5 jam perjalanan darat dari Manado, Likupang menyimpan potensi alam memukau. Tak hanya pantai molek dan keindahan bawah laut yang ada, tapi juga perbukitan hijau yang eksotis. Lapar dan butuh memanjakan lidah? Likupang punya beragam kuliner sedap. Ada Bubur Tinutuan, Pisang Goroho dan Sambal Roa, hingga Cakalang Fufu. Desa wisata juga menjadi salah satu program unggulan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang.
Dari data KEK, keunggulan geoekonomi bertumpu pada lokasi Likupang Timur karena memiliki orientasi geografis wilayah berdekatan dengan Bandara Internasional Sam Ratulangi dan pelabuhan Bitung.
KEK Likupang diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp5 T dan menyerap 65.300 tenaga kerja hingga 2040.
Tema tersebut didukung oleh kawasan sekitar yang memiliki pantai dan dekat dengan Wallace Conservation Center. Pusat konservasi yang diambil dari nama naturalis Inggris Alfred Russel Wallace ini akan dikembangkan serius. Di samping itu turut pula dikembangkan resor kelas premium dan menengah serta pelestarian dan pengembangan budaya setempat.
Santai di Pantai
Likupang punya lebih dari satu pantai indah berpasir putih yang landai. Datanglah ke Pantai Sampirang saat cuaca sedang cerah, maka kita bisa birunya air laut yang jernih dan hijau rumput laut di dalamnya.
Seperti Sampirang, Pantai Paal juga punya pasir putih dengan air laut biru nan bening. Kita juga bisa melihat keindahan bawah laut di pantai ini. Yang beda dengan Pantai Sampirang, fasilitas wisata seperti rumah ibadah dan toilet sudah tersedia di pantai ini.Â
Pemandangan matahari terbit di Pantai Paal termasyhur indahnya. Maka tak heran banyak sekali pengunjung mendirikan tenda di pinggir pantai demi melihat terbitnya sang surya.
Pantai Paal terletak di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur. Pantai ini selalu membuka diri bagi para pelancong, 24 jam sehari, 7 hari semingguÂ
Membicarakan Likupang,  kita tidak bisa menepikan Pantai Pulisan. Satu titik menarik  di Pantai Pulisan adalah sebuah tebing terjal yang rongganya terisi dengan air laut. Tebing berongga ini pun ramai dijadikan tempat mengabadikan kenangan. Namun jangan lakukan jika air laut sedang tinggi dan ombaknya sedang besar ya.
Serupa dengan Pantai Paal, di Pantai Pulisan kita bisa menikmati terbitnya sang surya. Tak hanya itu, pantai ini adalah surga untuk penikmat senja. Pantai Pulisan tak pernah tutup dan mempersilahkan para pengunjung mendirikan kemah, menikmati deburan ombak malam. Esok hari, bangun dan buka tirai tenda maka sang surya akan menyambut kita dengan kehangatan.
Jelajah Perbukitan Hijau dan Savana
Likupang tak hanya untuk penikmat pantai. Mereka yang menyenangi bukit pun akan senang vakansi di Likupang. Pada musim hujan, perbukitan di Likupang akan menghijau. Sementara pada musim kemarau, area hijau itu akan berubah menjadi coklat.Â
Tak jauh dari Pantai Pulisan, kita bisa berwisata ke Bukit Pulisan. Dari atas bukit terhampar pemandangan pantai. Bukit Pulisan masih alami, menjadikan setiap sudutnya menarik untuk dijelajahi.Â
Bukit Pulisan cocok untuk para penyuka trekking. Kita harus berjalan menanjak setidaknya 30 menit untuk menuju puncak bukit.. Lelah karena trekking akan terbayarkan lunas saat memandangi indahnya alam dari puncak Bukit Pulisan.
Selain Bukit Pulisan, ada Bukit Larata yang menawarkan pesona tak kalah indahnya. Bukit Larata merupakan padang savana yang terhampar luas dan kita bisa memandang hamparan lautan lepas.
Dari Satu Pulau Indah ke Pulau Indah Lain
Kalau punya waktu lama di Likupang, kita bisa mengunjungi beberapa pulau cantik di sini. Ada Pulau Gangga yang keasriannya masih dijaga dengan baik oleh penduduknya yang mayoritas berprofesi nelayan Pulau ini mempunyai hamparan pasir putih dan air laut yang jernih.Â
Terumbu karang warna warni dan berbagai jenis ikan terdapat di sana memikat wisatawan untuk terjun ke air dan  menyelami keindahan bawah laut. Beberapa titik sangatlah memukau dan akan mempercantik laman Instagram para pengunjung.Â
Penginapan di Pulau Gangga menawarkan pengalaman rehat yang berkesan bagi mereka yang ingin tinggal lebih lama Menikmati hawa laut malam sambal duduk di ayunan di bawah pohon besar yang banyak terdapat di Pulau Gangga, merupakan pengalaman yang sungguh menyenangkan dan akan sulit dilupakan.Â
Untuk menikmati keindahan Pulau Gangga dapat dinikmati dengan menempuh perjalanan darat selama 2 jam dari Manado, disambung kapal cepat sekitar 30 menit dari Pelabuhan Serei.
Menjelajahi Pulau Lihaga menawarkan pengalaman berbeda dari Pulau Gangga. Pulau Lihaga tidak berpenghuni. Sunyi, sepi, syahdu. Pantainya yang landai sungguh menarik untuk disusuri dengan bertelanjang kaki.
Pengunjung yang gemar berfoto kerap mendatangi dermaga. Terdapat dermaga kayu yang panjang membentang dari pantai menuju ke pulau. Tak ayal, hasil berfoto di dermaga sungguh layak dibingkai dan dipajang
Pulau Lihaga cukup lama menjadi tujuan wisata sehingga ada pedagang makanan di sana. Para pedagang adalah masyarakat Pulau Gangga yang tinggal 1 km dari Pulau Lihaga. Tersedia juga pondokan untuk para tamu menginap jika kurang suka berkemah di tenda.
Wisata Kuliner di Likupang Pantang Dilewatkan
Tak ada waktu yang lebih tepat untuk menikmati makanan selain usai lelah menjelajahi tiap sudut Likupang. . Ada menu Nasi Kuning yang akan membuat perut kenyang. Nasi Kuning di Likupang memiliki lauk ikan cakalang dan sambal istimewa sehingga berbeda dengan nasi kuning daerah lain.
Pernah dengar lagu Binte Biluhuta? Judul lagu ini sebetulnya adalah nama penganan khas Likupang. Dalam Bahasa Indonesia, Binte Biluhuta adalah jagung yang disiram. Menu tersebut terbuat dari jagung, cabai, tomat, udang kering, parutan kelapa, dan air perasan jeruk. Rasa pedas, manis, dan gurih yang bercampur menjadi satu. Lidah kita akan dibuat bergoyang dari satu rasa nikmat ke rasa nikmat lainnya. Sungguh unik.Â
Itulah ragam wisata yang bisa kita lakukan di Likupang. Punya informasi wisata menarik lainnya di Likupang? Yuk tulis dan ikut serta dalamblog competition yang diadakan oleh Kemenparekraf/Baparekraf dan Kompasiana.
Pemenang akan mendapat pengalaman menginap 5 hari di Likupang dan menjelajahi wisata di surga Sulawesi Utara tersebut. Ada 10 Kompasianer  yang akan dipilih dan blog competition berakhir tanggal 23 Februari 2022. Yuk buruan ikutan blog competition-nya, jelajahi Wonderful Indonesia dan berwisata di Indonesia aja.Â
******
Sumber ilustrasi:Â Kompas.com, Indonesia.travel, Kompas.com, Indonesia.travel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H